Taiwan, HarianBatakpos.com – Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang bekerja di Taiwan menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah videonya viral. Dalam unggahan di TikTok oleh akun @friska_32, TKW tersebut menceritakan kisahnya melarang sang anak untuk mengambil makanan siang gratis dari program pemerintah di sekolah.
“Pas telfonan hari ini, anakku makan siang gratis dari program pemerintah, tapi bagiku itu merendahkan, kayak nggak bisa kasih makan keluarga aja. Kalau bisa, nggak usah kamu ambil, Nak. Ibu pendapatan di Taiwan sebulan 80.000 NT sampai 90.000 NT kok,” ungkap sang ibu melalui panggilan telepon, seperti yang terlihat dalam video tersebut.
Unggahan ini memancing reaksi beragam dari warganet. Banyak yang mendukung keputusan sang ibu karena merasa tindakan itu mencerminkan tanggung jawab dan harga diri. Namun, tidak sedikit pula yang mengkritik, menyebut bahwa program makanan gratis di sekolah bertujuan untuk mendukung semua siswa tanpa memandang latar belakang ekonomi keluarga.
Komentar warganet di kolom unggahan pun ramai dengan pendapat yang berbeda-beda. Beberapa memuji prinsip sang ibu. “Salut sama ibu ini, tetap jaga martabat keluarga walau jauh di negeri orang,” tulis salah satu pengguna. Di sisi lain, ada juga yang berpendapat sebaliknya. “Program itu kan untuk semua anak, bukan cuma untuk keluarga kurang mampu. Kalau memang disediakan, kenapa nggak dimanfaatkan?” ujar pengguna lain.
Pekerjaan dan Penghasilan TKW di Taiwan
Sebagai seorang TKW di Taiwan, ibu ini menyebut bahwa ia memiliki pendapatan bulanan sekitar 80.000 NT hingga 90.000 NT, yang setara dengan Rp40 juta hingga Rp45 juta. Jumlah ini tergolong besar dibandingkan dengan rata-rata penghasilan pekerja di Indonesia.
Penghasilan TKW di Taiwan sering menjadi topik menarik karena memberikan peluang ekonomi yang lebih baik bagi keluarga mereka di Indonesia. Namun, kisah ini juga mengundang diskusi tentang martabat keluarga dan bagaimana para TKW menjaga prinsip meskipun tinggal jauh dari tanah air.
Komentar