Jajaran TNI AL dan Polri menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat terkait insiden bentrok antara kedua pihak di Sorong, Papua Barat, pada Minggu (14/4).
Permintaan maaf itu disampaikan setelah pertemuan antara Kapolda Polda Papua Barat, Inspektur Jenderal Polisi Johnny Eddizon Isir, dan Panglima Komando Armada III, Laksamana Muda TNI Hersan, pasca-bentrok.
“Kedua belah pihak saling menyampaikan permohonan maaf, termasuk kepada masyarakat Kota Sorong terkait insiden perselisihan yang terjadi antara oknum Anggota Brimob dengan oknum Anggota TNI AL,” ujar Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar, kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Saat ini, TNI AL dan Polda Papua Barat sedang melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab terjadinya bentrok antara kedua pihak tersebut.
Gumilar menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas personel yang terbukti sebagai provokator dari insiden tersebut.
Dengan upaya investigasi dan pemberian sanksi tegas, Gumilar berharap agar kejadian serupa tidak terulang, sehingga hubungan antara TNI dan Polri tetap harmonis.
Sebelumnya, bentrokan terjadi antara sejumlah personel Polisi Militer TNI AL (Pomal) Lantamal XIV/Sorong dengan anggota Brimob Polda Papua Barat Batalyon B Sorong, pada Minggu (14/4) pagi sekitar pukul 09.30 WIT.
Diduga kuat, insiden tersebut dipicu oleh kesalahpahaman antara oknum anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan Laut Sorong, yang kemudian berujung pada perkelahian antara kedua pihak. Akibatnya, sejumlah personel dari kedua institusi mengalami luka-luka.
Selain korban luka, sejumlah fasilitas juga mengalami kerusakan, termasuk Terminal Pelabuhan Laut Sorong, Polsek KP3 Laut, dan Pos Lantas Drive Thrue Kuda Laut.
Komentar