Jakarta, HarianBatakpos.com – Sebanyak 1.273 personel gabungan telah dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang akan berlangsung di sekitar Patung Arjuna Wijaya, Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), hingga depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024).
Personel gabungan ini terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait lainnya. Mereka akan ditempatkan di sejumlah titik strategis, termasuk sekitar Patung Arjuna Wijaya, depan Gedung MK, dan depan Istana Merdeka. Hingga saat ini, belum ada penutupan jalan yang dilakukan, dan rekayasa lalu lintas akan bersifat situasional, bergantung pada eskalasi massa di lapangan.
“Jika eskalasi meningkat, kita akan menutup Jalan Merdeka Barat dan mengalihkan arus lalu lintas,” ujar Susatyo. Aksi unjuk rasa ini akan melibatkan para guru besar, akademisi, dan aktivis 1998, yang berkumpul di depan Gedung MK pada Kamis (22/8/2024) untuk mengawal putusan MK yang diduga sedang diakali oleh DPR.
Beberapa tokoh yang akan hadir dan memberikan orasi dalam aksi ini antara lain Guru Besar Filsafat STF Driyarkara, Romo Franz Magnis Suseno; Pendiri SMRC, Saiful Mujani; dan Guru Besar Fisip UI, Valina Singka Subekti. Selain itu, mantan Ketua KPK, Abraham Samad, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, Pakar Tata Negara Bivitri Susanti, Analis Sosial Politik UNJ Ubedilah Badrun, serta Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti juga akan turut hadir. Setelah aksi di depan Gedung MK, para peserta akan melanjutkan aksi mereka di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Dengan pengamanan ketat dari TNI dan Polri, aksi unjuk rasa ini diharapkan berjalan dengan aman dan kondusif, tanpa mengganggu aktivitas masyarakat sekitar.
Komentar