Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah mengambil langkah proaktif dengan membentuk toko penyeimbang untuk mengantisipasi potensi kenaikan inflasi pada tahun 2024. Langkah ini diambil sebagai upaya menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (DisperindagkopUKM) Kaltim, Heny Purwaningsih, menyatakan bahwa toko penyeimbang ini akan menjual barang kebutuhan pokok dengan jumlah yang cukup, mutu yang baik, dan harga yang terjangkau. Hal ini diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok di wilayah tersebut.
Heny juga menegaskan bahwa pemerintah tetap waspada terhadap potensi kenaikan inflasi pada tahun 2024, meskipun angka inflasi di Kaltim pada tahun 2023 relatif terkendali. Oleh karena itu, toko penyeimbang ini diharapkan dapat beroperasi pada bulan Maret 2024.
Selain pembentukan toko penyeimbang, Pemprov Kaltim juga akan melakukan operasi pasar secara rutin di beberapa kabupaten dan kota di Kaltim. Upaya ini dilakukan sebagai bagian dari strategi untuk menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok.
Beberapa bahan pokok yang berpotensi memicu inflasi menjelang bulan puasa dan Idul Fitri, seperti cabai rawit, beras, daging ayam ras, dan bawang merah, akan menjadi fokus utama dalam upaya pengendalian harga. Pemprov Kaltim juga akan memastikan pasokan bahan pokok tersebut tersedia dan harganya terkendali.
Dengan langkah-langkah proaktif ini, Pemprov Kaltim berharap dapat mengantisipasi kenaikan inflasi menjelang bulan puasa dan Idul Fitri 2024, serta menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok di wilayah tersebut.
Komentar