TPID Langkat Pantau Harga dan Keseterilan Bahan Pokok di Pasar Kuala

Asisten II Ekbangsos Hermansyah didampingi Staf Ahli Bid Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan H.Mulyono beserta anggota TPID Langkat saat memantau harga dan persediaan bahan pangan pokok di pasar tradisional, Kecamatan Kuala, Selasa (30/4/2019)

Langkat-BP: Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)  Kabupaten Langkat melakukan pemantauan harga dan persediaan bahan pangan pokok jelang bulan ramadhan dan hari idul fitri 1440 H,  di pasar tradisional dan swalayan Kecamatan Kuala, Selasa (30/4/2019).

Pemantauan dipimpin Asisten II Ekbangsos Hermansyah didampingi Staf Ahli Bid Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan H.Mulyono beserta anggota TPID Langkat lainnya.

Hermansyah menerangkan,  selain untuk meninjau kecukupan persediaan bahan pokok,  pantauan ini juga bermaksud untuk mengecek harga dan keseterilan makanan  dari zat kimia yang membahayakan kesehatan, ketika akan dikonsumsi masyarakat.

"Jadi jika ditemukan harga bahan pokok mengalami kenaikan harga yang melambung,  kita akan cari solusi dan mencari sebabnya, guna mengambil langkah penyelesaiannya," sebutnya.

Sedangkan untuk mengetahui kesetrilannya,  kata Hermansyah, pihaknya   mengambil beberapa sempel makan seperti buah-buahan, ikan, daging ayam dan lainnya, untuk dilakukan pengujian dilaboratorium, Dinas Kesehatan yang telah disiapkan.

"Jika ditemukan makan yang mengandung formalin atau zat berbahaya lainnya, maka barangnya akan kita suruh kembalikan, ketempat dimana penjualnya membeli, dan tidak dibolehkan untuk dijual lagi,  agar peredarannya berhenti," sebutnya.

Selanjutnya,  Mulyono menjelaskan,  dari hasil pantauan pihaknya, ketersediaan bahan pokok dinilai cukup sampai idul fitri, selain itu diketahui harganya juga dinilai relatif stabil. Jika ada kebaikan harga,  jumlah masih dianggap lumrah,  sebab hanya berkisar Rp1000 sampai Rp2000 saja,  dari harga sebelumnya.

"Untuk harga tidak ada kenaikan yang signifikan, masih terjangkau untuk dibeli masyarakat/konsumen, " ungkapnya.

Sedangkan hasil uji laboratorium,  sambung Mulyono, belum diketahui,  sebab masih dalam proses pemeriksaan, kemungkinan esok harinya akan diketahui.

"Di pasar Kuala ini kita harapkan semua makanannya aman,  namun jika nantinya masyarakat ada menemukan makanan yang tidak seteril,  laporkan saja,  kita pasti akan langsung bertindak, " ujarnya.

Adapun daftar harga barang sembako  yang ditemukan, terang Mulyono, diantaranya beras kuku malam 1kg harganya Rp11. 000, Jongkong IR 64 1kg Rp11. 000, Gula Pasir 1kg Rp12.500,  minyak goreng bimoli spesial 2Kg Rp24.000, minyak goreng curah kuning 1kg Rp9.500, tepung terigu segitiga biru 1kg Rp8000, tepung terigu cakra kembar 1kg Rp8000, tepung roti biasa 1kg Rp6.500,  daging sapi murni 1kg Rp115.000,  daging ayam boiler 1kg Rp34.000,  daging ayam kampung 1kg Rp50.000,  telur ayam boiler 1butir Rp1.250, cabe merah keriting 1kg Rp40.000,  cabe hijau 1kg Rp 32.000, cabe rawit 1kg merah Rp40.000,  ikan asin teri 1kg Rp52.000 sampai Rp75.000, ikan kembung kering 1kg Rp32.000, tetela pohon kayu 1kg Rp30.000,  jagung titilan kering 1kg Rp5500, ikan mas 1kg Rp31.000,  ikan tongkol1kg Rp18.000, gula merah 1kg Rp 18.000 - 20.000, kentang 1kg Rp10.000,  tomat 1kg Rp12.000,  wortel 1kg Rp6.000,  sayur kul 1kg Rp5.000.(BP/L1)

Penulis:

Baca Juga