Medan, HarianBatakpos.com – Sebuah video yang diunggah pada 31 Maret 2025 telah menarik perhatian warganet. Dalam video tersebut, seorang kakek yang diduga mengalami pikun menandai anak-anak dengan spidol setelah memberikan Tunjangan Hari Raya (THR). Tindakan ini dilakukan untuk mencegah anak-anak tersebut kembali meminta THR secara berulang. Viral Kakek Tandai Anak-anak dengan Spidol telah menjadi topik hangat di berbagai platform sosial.
Video ini menjadi perbincangan hangat di media sosial, dengan banyak pengguna yang memberikan komentar beragam. Beberapa warganet menganggap tindakan tersebut sebagai solusi kreatif, sementara yang lain merasa prihatin terhadap kondisi sang kakek. Komentar-komentar tersebut menunjukkan beragam perspektif masyarakat tentang cara merayakan tradisi Lebaran, dilansir dari Lambeturah.co.id.
Hingga saat ini, lokasi kejadian dalam video tersebut belum diketahui. Fenomena ini, yang disebut sebagai “Lebaran core”, menyoroti berbagai cara unik masyarakat dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri dan memberikan THR kepada anak-anak. Seiring dengan viralnya video ini, muncul pertanyaan tentang etika dan kreativitas dalam memberikan THR.
Dalam konteks budaya Indonesia, THR memiliki makna yang dalam. Banyak yang melihatnya sebagai bentuk kasih sayang dan perhatian kepada generasi muda. Namun, tindakan kakek tersebut mencerminkan kekhawatiran yang lebih besar tentang perilaku anak-anak dalam meminta THR. Masyarakat perlu memahami bahwa tradisi ini seharusnya tetap dilakukan dengan penuh rasa hormat.
Keputusan kakek untuk menandai anak-anak dengan spidol bisa saja menciptakan perdebatan. Di satu sisi, ini adalah upaya untuk menghindari penyalahgunaan tradisi. Di sisi lain, hal ini bisa dianggap kurang sensitif terhadap kondisi mental kakek. Viral Kakek Tandai Anak-anak dengan Spidol mengingatkan kita untuk melihat perayaan Lebaran dengan lebih bijak dan penuh rasa hormat.
Dengan demikian, tindakan ini tidak hanya menjadi viral, tetapi juga membuka diskusi penting tentang cara kita merayakan tradisi dan mengajarkan nilai-nilai kepada generasi berikutnya.
Komentar