Medan, HarianBatakpos.com – Badai petir yang melanda wilayah utara India baru-baru ini telah menyebabkan kematian tragis sebanyak 100 orang. Peristiwa ini terjadi dalam 24 jam terakhir, dengan Negara Bagian Bihar mencatat jumlah korban tertinggi, yaitu 82 orang. Di Uttar Pradesh, 18 orang juga dilaporkan tewas akibat sambaran petir. Situasi ini menunjukkan betapa seriusnya dampak cuaca ekstrem di kawasan ini.
Meskipun Departemen Meteorologi India (IMD) telah mengeluarkan peringatan cuaca, banyak warga yang tetap terjebak di luar ruangan saat badai melanda. Ini menunjukkan kurangnya kesadaran akan risiko yang dihadapi selama badai. Pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah dan mengikuti anjuran keselamatan, dilansir dari detik.com.
Bencana ini bukan hanya sekadar angka. Dari tahun 1967 hingga 2020, lebih dari 101.000 orang di India menjadi korban sambaran petir. Dengan meningkatnya frekuensi kejadian ini, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan upaya mitigasi. Inisiatif seperti kampanye Lightning Resilient India dan aplikasi Damini bertujuan memberi peringatan petir secara real-time.
Badai dan petir menjadi salah satu bencana alam paling mematikan di India. Dalam menghadapi tantangan ini, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan. Hanya dengan langkah yang tepat, kita bisa mengurangi risiko dan melindungi nyawa.
Komentar