Medan, HarianBatakpos.com – Dalam kasus tragis yang melibatkan anak berusia 14 tahun bernama MAS, yang telah membunuh ayah dan neneknya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan mendalam. Handphone anak tersebut menjadi fokus utama dalam penyelidikan ini. Hasilnya, isi handphone tersebut ternyata tidak menunjukkan hal-hal yang mencolok. Hanya terdapat foto dan video lucu serta materi pelajaran.
Polres Jakarta Selatan, melalui Kasie Humas, AKP Nurma Dewi, menyatakan bahwa penyidik telah membuka isi handphone tersebut untuk mencari bukti yang relevan. “Dari kasus yang terjadi kemarin, kemudian dari penyidik sudah membuka isi handphone. Itu yang mungkin harus kita cari di dalamnya,” ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa pihak kepolisian berupaya untuk memahami lebih dalam tentang keseharian MAS melalui isi handphone-nya, dilansir dari Okezone.com.
Setelah pemeriksaan, polisi menemukan bahwa handphone tersebut berisi konten yang biasa ditemukan pada anak seusianya. “Di dalamnya, di handphone, yang jelas tidak ada yang aneh. Ada foto, kemudian video-video yang lucu-lucuan saja,” tambahnya. Tidak ada aplikasi mencurigakan yang ditemukan, sehingga pihak kepolisian percaya bahwa MAS lebih banyak menggunakan handphone untuk belajar.
Kasus ini menarik perhatian publik, terutama berkaitan dengan kondisi mental MAS. Diketahui bahwa ia diduga mengalami gangguan jiwa akibat tekanan akademis dari keluarganya. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang bagaimana sistem pendidikan dan lingkungan keluarga dapat mempengaruhi kesehatan mental anak.
Penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa kasus ini bukan hanya tentang tindakan kriminal, tetapi juga tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu. Dengan demikian, kita dapat berupaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi anak-anak.

Komentar