HarianBatakpos.com, JAKARTA – BP: Kebakaran tragis yang merenggut nyawa wartawan Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu, beserta istri, anak, dan cucunya diduga berkaitan dengan pemberitaan mengenai perjudian di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut). Hal ini diungkapkan oleh tim pencari fakta Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) setelah melakukan investigasi atas peristiwa tersebut.
“Korban, Rico Sempurna Pasaribu, adalah wartawan Tribrata TV. Dugaan kuat dari tim di lapangan menunjukkan adanya kaitan dengan berita yang dia terbitkan,” kata Koordinator KKJ Erick Tanjung di kantor Dewan Pers, Jakarta Pusat, dikutip dari JawaPos.com, Selasa (2/7/2024).
Kronologi Kebakaran
Seperti disadur dari laman TIKTOK @ liputan6 SCTV, Koordinator KKJ menjelaskan, kebakaran yang menewaskan Sempurna dan keluarganya terjadi pada Kamis (27/6) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.
Beberapa hari sebelum kebakaran, tepatnya pada Senin (22/6/2024), Sempurna membuat berita tentang maraknya perjudian di Kabupaten Karo, bahkan menyebutkan adanya aparat yang terlibat sebagai pengelola lapak judi tersebut.
Menurut Erick, malam sebelum kebakaran terjadi, Sempurna sempat bertemu dengan oknum aparat yang diduga mengelola lapak judi.
“Dalam liputannya, Sempurna menyebut secara terang-terangan adanya oknum aparat yang terlibat. Kami menduga ini menjadi salah satu penyebab kebakaran yang menewaskannya,” ungkap Erick.
Temuan Tim Pencari Fakta
Tim pencari fakta KKJ telah melakukan investigasi dengan menemui rekan-rekan kerja korban di Tribrata TV, mulai dari atasan di redaksi hingga kepala biro Tribrata TV di Karo. Mereka juga menemui rekan-rekan korban di LSM, saksi-saksi kunci, serta anak Sempurna yang masih hidup.
“Berdasarkan hasil temuan tim pencari fakta KKJ, diketahui bahwa Sempurna sempat merasa was-was atau ketakutan setelah membuat berita tersebut,” jelas Erick.
Keluarga korban menyatakan bahwa sebelum kejadian, Sempurna sering bercerita tentang kekhawatirannya karena dicari-cari terkait berita yang diterbitkannya, yang juga diunggah di akun Facebook pribadinya.
Tanggapan Dewan Pers
Anggota Dewan Pers Totok Suryanto menyesalkan terjadinya kebakaran yang merenggut nyawa Sempurna dan keluarganya. Ia meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama jajaran Polda Sumut untuk membentuk tim penyelidikan yang adil dan imparsial.
“Dewan Pers juga akan membentuk tim investigasi bersama yang melibatkan aparat dan unsur jurnalis atau Komisi Keselamatan Jurnalis (KKJ),” ujar Totok.
Selain kepolisian, Dewan Pers juga meminta Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Pangdam I/ Bukit Barisan Mayjen TNI Mochmmad Hasan untuk membentuk tim guna mengusut kasus ini secara terbuka dan imparsial.
“Dewan Pers meminta Panglima TNI dan Pangdam untuk membentuk tim guna mengusut kasus ini secara transparan,” tegas Totok.
Dewan Pers juga mengajak Komnas HAM dan LPSK untuk turut serta dalam investigasi dan memberikan perlindungan yang diperlukan kepada keluarga korban.
Pentingnya Perlindungan bagi Wartawan
Totok menekankan bahwa kekerasan terhadap wartawan adalah pelanggaran hukum dan bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
“Wartawan yang menjalankan tugasnya sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) harus dilindungi. Kekerasan terhadap mereka tidak bisa dibenarkan dalam kondisi apa pun,” jelasnya.
Dewan Pers mengimbau agar wartawan dan media bekerja secara profesional dan memegang teguh Kode Etik Jurnalistik serta aturan terkait lainnya.
“Dewan Pers berharap peristiwa tragis seperti ini tidak terjadi lagi. Wartawan harus bisa menjalankan tugas jurnalistiknya dengan baik dan aman,” pungkas Totok.
Dengan ini, diharapkan kasus kebakaran yang menewaskan Rico Sempurna Pasaribu dan keluarganya dapat diusut tuntas, dan keadilan bisa ditegakkan demi melindungi para jurnalis yang menjalankan tugasnya.
Komentar