Medan, HarianBatakpos.com – Dalam sebuah insiden tragis yang terjadi di Subang, Jawa Barat, seorang pencuri ayam tewas dikeroyok massa. Kejadian ini mencerminkan reaksi emosional masyarakat terhadap tindakan kriminal, yang sering kali berujung pada kekerasan. Kata kunci “Pencuri Ayam di Subang” menjadi sorotan utama dalam peristiwa ini.
Pada tanggal 1 April 2025, Taryana, seorang warga Tanjungsiang, terpergok saat mencuri ayam. Meski ia terus meminta ampun, massa yang sudah gelap mata tidak mengindahkan permohonannya. “Aksi kekerasan tidak terjadi di lokasi kejadian, tetapi berlanjut di depan kantor desa,” ungkap Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu, dilansir dari Lambeturah.co.id.
Kekerasan yang dilakukan massa sangat brutal. Pencuri tersebut dikeroyok dengan kayu, ditelanjangi, dan bahkan ditembak dengan senapan angin. Tindakan ini menunjukkan sisi kelam dari perilaku manusia ketika dihadapkan pada situasi emosional. Polisi telah menetapkan delapan orang sebagai tersangka dalam kasus ini, termasuk beberapa nama yang terlibat dalam pengeroyokan.
Dalam proses hukum, para tersangka dijerat dengan Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan kematian. Ancaman hukuman maksimal mencapai 12 tahun penjara. “Apapun alasannya, penganiayaan ini adalah pelanggaran hukum,” tegas Kapolres.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kekerasan bukanlah solusi. Penegakan hukum harus dilakukan untuk memastikan keadilan bagi semua pihak. Masyarakat harus disadarkan akan pentingnya melaporkan tindakan kriminal kepada pihak berwenang, bukan bertindak sendiri.
Komentar