Medan, HarianBatakpos.com – Dalam insiden tragis yang mengguncang publik, tiga polisi di Way Kanan, Lampung, menjadi korban penembakan diduga terkait masalah setoran judi sabung ayam. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta masyarakat untuk menunggu hasil penyelidikan yang sedang dilakukan oleh tim terkait. Isu ini mencuat di media sosial, menyoroti hubungan antara anggota TNI dan polisi yang terlibat dalam perjudian.
Kontroversi Setoran Judi Sabung Ayam
Kapolri menekankan pentingnya tidak berspekulasi sebelum penyelidikan selesai. Dalam pernyataannya, ia mengingatkan bahwa “di jaman medsos dan AI seperti sekarang, lebih baik kita tunggu tim yang bekerja.” Pernyataan ini menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam menangani kasus ini. Dugaan setoran uang sabung ayam dari TNI ke polisi, khususnya kepada Kapolsek Negara Batin, menjadi sorotan utama. Kolonel Eko Syah Putra Siregar dari Kapendam II/Sriwijaya mengonfirmasi adanya pemeriksaan terhadap saksi yang membenarkan isu ini, dilansir dari Kompas.com.
Pertanyaan besar yang muncul adalah bagaimana hubungan antara kedua institusi ini bisa sampai pada titik krisis. Asisten Intelijen Kasdam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Yogi Muhamanto, menyebutkan bahwa sabung ayam di Way Kanan berlangsung setiap pekan, dan komunikasi yang tidak baik antara Peltu Lubis—anggota TNI—dan Kapolsek Lusiyanto diduga menjadi pemicu insiden tersebut.
Dampak dan Tanggapan Publik
Dua terduga pelaku, Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah, telah ditahan, sementara tiga polisi yang menjadi korban telah dimakamkan. Masyarakat menunggu penyelesaian kasus ini dengan harapan agar keadilan dapat ditegakkan. Insiden ini bukan hanya menyoroti masalah internal di kepolisian dan TNI, tetapi juga mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam menanggulangi praktik perjudian ilegal di Indonesia.
Kita berharap bahwa penyelidikan yang sedang berlangsung dapat memberikan kejelasan mengenai dugaan setoran judi sabung ayam ini dan mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.
Komentar