Martapura, harianbatakpos.com – Kasus pengeroyokan di Kalimantan Selatan kembali menyita perhatian publik. Gitaris band Radicta, Muhammad Redho, ditemukan tewas usai menjadi korban penganiayaan brutal oleh enam orang pelaku di lokasi pemancingan Sungai Kitano, Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Peristiwa tragis ini menambah daftar panjang kasus kekerasan di lokasi umum yang kian marak terjadi.
Dilansir dari detikKalimantan, insiden pengeroyokan bermula saat Redho berpamitan kepada ibunya untuk memancing pada Minggu (20/7/2025) sore. Ia menuju area pemancingan Sungai Kitano, salah satu titik populer di Martapura Timur, Kalimantan Selatan. Namun, hingga malam hari Redho tak kunjung pulang, membuat keluarganya khawatir.
Sekitar pukul 22.30 Wita, Redho tiba di lokasi menggunakan kendaraan pribadi. Ia membawa ember ikan serta joran pancing. Namun, situasi berubah mencekam ketika kail pancingnya secara tak sengaja tersangkut di bajunya sendiri. Redho sempat mengumpat karena kesal dan meminta tolong pada salah satu pelaku untuk melepaskan kail tersebut.
Setelah dibantu, Redho malah disuruh pulang. Namun ia tidak menemukan kunci motor dan ponselnya. Frustrasi, Redho kembali melontarkan umpatan. Umpatan itu memancing emosi para pelaku hingga salah satunya menampar Redho, disusul penganiayaan secara brutal oleh lima pelaku lainnya. Salah satu pelaku, berinisial IB (48), bahkan mencoba menusuk Redho dengan pisau, tetapi tusukannya justru melukai dirinya sendiri.
Tidak berhenti di situ, pelaku lain berinisial MF (36) turut mendorong korban hingga jatuh ke bantaran sungai. Dalam kondisi panik, Redho berusaha menyelamatkan diri dengan berenang menyeberangi sungai menuju Desa Pekauman Ulu. Ia sempat berpegangan pada besi tiang jembatan, namun gagal bertahan dan akhirnya terseret arus sungai.
Jenazah Redho ditemukan keesokan harinya, Senin (21/7), pukul 07.00 WIB di aliran Sungai Kitano. Setelah dilakukan penyelidikan dan menerima laporan keluarga, pihak kepolisian berhasil menangkap enam orang tersangka pengeroyokan pada Kamis (24/7) dini hari. Polisi menyebut motif utamanya adalah tersulut emosi akibat cekcok di lokasi pemancingan.
Ikuti terus perkembangan kasus pengeroyokan Kalimantan Selatan dan berita kriminal nasional lainnya hanya di saluran WhatsApp harianbatakpos.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar