HarianBatakpos.com, JAKARTA – BP: Dalam beberapa hari terakhir, media sosial diramaikan oleh video viral yang menampilkan warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengalami efek buruk dari mabuk kecubung. Video tersebut menunjukkan warga yang diduga mengonsumsi kecubung yang dicampur dengan alkohol dan obat-obatan terlarang, mengakibatkan halusinasi, sempoyongan, dan kejang-kejang.
Mabuk Kecubung Mengakibatkan Dua Orang Meninggal
Dikutip dari laman VIVA.co.id, kejadian tragis ini terungkap melalui akun Twitter @bacottetangga__ yang melaporkan bahwa insiden mabuk kecubung di Banjarmasin telah menyebabkan dua orang meninggal dunia dan 35 orang lainnya harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum.
Seperti disadur dari laman VIVA.co.id, Menurut berbagai sumber, kedua korban sempat mendapatkan perawatan intensif di RSJ Sambang Lihum selama beberapa hari sebelum akhirnya meninggal dunia. Direktur RSJ Sambang Lihum, Yuddy Riswandhy, mengonfirmasi kematian kedua korban.
Pasien laki-laki meninggal dunia pada hari Jumat, 5 Juli 2024, sementara pasien perempuan meninggal pada hari Selasa, 9 Juli 2024. “Pasien laki-laki meninggal dunia pada Jumat, 5 Juli 2024. Menyusul pasien perempuan berikutnya meninggal pada Selasa, 9 Juli 2024,” ungkap Yuddy Riswandhy.
Kondisi Pasien yang Menjalani Perawatan di RSJ Sambang Lihum
Selain dua korban meninggal, Yuddy juga mengungkapkan bahwa 35 pasien lain yang diduga mengalami mabuk kecubung masih menjalani perawatan di RSJ Sambang Lihum hingga saat ini. Kondisi mereka bervariasi, dengan beberapa di antaranya masih dalam kondisi kritis.
Respons Polda Kalimantan Selatan
Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) merespons serius fenomena penggunaan kecubung yang dicampur dengan obat-obatan terlarang di wilayah mereka.
Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Adam Erwindi, menyatakan bahwa Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalsel sedang mendalami beberapa kasus yang sempat viral di media sosial tersebut. Pihaknya telah mengidentifikasi sejumlah korban yang videonya beredar luas di berbagai platform media sosial.
Kombes Pol Adam Erwindi juga mengimbau masyarakat untuk tidak meniru perilaku berbahaya tersebut karena dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan jiwa. “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut karena berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan,” kata Adam.
Bahaya Penggunaan Tanaman Kecubung
Fenomena mabuk kecubung ini telah menarik perhatian banyak pihak, termasuk para ahli kesehatan dan psikolog. Mereka menekankan pentingnya edukasi tentang bahaya penggunaan tanaman kecubung yang dicampur dengan bahan berbahaya lainnya. Tanaman kecubung sendiri dikenal memiliki efek halusinogen yang kuat jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau dicampur dengan bahan lain.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat akan bahaya dari penggunaan bahan-bahan yang tidak jelas dan berpotensi mematikan. Edukasi tentang bahaya kecubung dan bahan-bahan sejenisnya perlu ditingkatkan, terutama di kalangan anak muda yang sering kali menjadi korban eksperimen berbahaya tersebut.
Langkah Preventif RSJ Sambang Lihum dan Upaya Kepolisian
RSJ Sambang Lihum telah mengambil langkah-langkah preventif dengan memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar tentang bahaya kecubung. Mereka juga bekerja sama dengan instansi terkait untuk memonitor dan mencegah penggunaan kecubung yang dicampur dengan bahan berbahaya lainnya.
Kombes Pol Adam Erwindi menegaskan bahwa pihak kepolisian akan terus melakukan patroli dan operasi untuk mencegah penggunaan kecubung dan bahan-bahan terlarang lainnya di wilayah Kalimantan Selatan.
“Kami akan terus melakukan patroli dan operasi untuk mencegah penggunaan kecubung dan bahan-bahan terlarang lainnya. Kami juga mengajak masyarakat untuk melaporkan jika mengetahui ada aktivitas yang mencurigakan terkait penggunaan bahan berbahaya tersebut,” tambahnya.
Pentingnya Edukasi dan Pencegahan
Tragedi ini juga menjadi perhatian pemerintah daerah yang berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan edukasi tentang bahaya narkoba dan bahan berbahaya lainnya. Mereka berencana untuk mengadakan kampanye edukasi yang lebih intensif, terutama di kalangan remaja dan anak muda.
Kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga diri dari bahaya penggunaan bahan-bahan berbahaya. Edukasi dan pencegahan adalah kunci untuk menghindari tragedi serupa di masa mendatang. Dengan kerjasama antara masyarakat, pihak kepolisian, dan pemerintah, diharapkan kasus-kasus seperti ini tidak akan terulang kembali.
Menciptakan Lingkungan yang Aman
Dengan semakin maraknya kasus-kasus seperti ini, penting bagi kita semua untuk terus waspada dan saling mengingatkan akan bahaya dari penggunaan bahan-bahan berbahaya. Kejadian di Banjarmasin ini seharusnya menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dan selalu menjaga keselamatan diri dan orang-orang di sekitar kita.
Mari bersama-sama kita ciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari bahaya narkoba dan bahan-bahan berbahaya lainnya. Edukasi dan pencegahan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik dan lebih aman bagi kita semua.
Komentar