Medan, Harianbatakpos.com – Pada perjalanan sepuluh tahun program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia, BPJS Kesehatan menghadapi berbagai tantangan yang menjadi dinamika dalam mewujudkan akses layanan kesehatan yang lebih baik.
Nancy Agitha, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli, mengakui bahwa tantangan tersebut menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan transformasi mutu layanan, dilansir dari KBRN.
Misi Transformasi Mutu Layanan JKN
Nancy menyampaikan bahwa misi transformasi mutu layanan berfokus pada kemudahan akses, kecepatan layanan, kesetaraan layanan, dan penyederhanaan administrasi pelayanan.
Salah satu implementasi dari misi tersebut adalah pemberlakuan akses layanan kesehatan di fasilitas kesehatan cukup dengan menunjukkan KTP yang terdaftar aktif sebagai peserta JKN. Hal ini bertujuan untuk memudahkan peserta dalam mendapatkan pelayanan tanpa perlu membawa berkas fotokopi.
Peran Pemangku Kepentingan dalam Optimalisasi Layanan
Nancy juga menekankan pentingnya peran pemangku kepentingan, fasilitas kesehatan, dan masyarakat sebagai peserta JKN dalam memahami dan mengawal pelaksanaan program JKN.
Kerjasama dan pemahaman bersama terkait kebijakan dan alur layanan sangat dibutuhkan untuk memastikan optimalisasi pelaksanaan program JKN.
Harapan untuk Akses Layanan yang Optimal
Dalam upaya menghadirkan layanan yang semakin mudah, cepat, dan setara, Nancy berharap agar tidak ada perbedaan persepsi di masyarakat terkait pelaksanaan program JKN.
Keterbukaan dan pemahaman yang sama di antara peserta, fasilitas kesehatan, dan pihak terkait diharapkan dapat memastikan kesuksesan transformasi mutu layanan JKN.
Komentar