Medan, HarianBatakpos.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengejutkan publik dengan keputusan kontroversialnya. Kali ini, ia memecat Jenderal Charles “CQ” Brown, Ketua Kepala Staf Gabungan, melalui unggahan di media sosial Truth pada Jumat (21/2) malam waktu setempat. Trump kemudian mengumumkan pengganti Brown, yaitu Letnan Jenderal purnawirawan Dan Caine, yang dikenal sebagai “Razin”.
Pemecatan Melalui Medsos: Tindakan Kontroversial Trump
Baca Juga :
Aksi Protes Imigrasi di New York Berujung Ricuh
Pengumuman pemecatan Jenderal Brown melalui medsos menjadi sorotan. Tindakan ini dianggap tidak lazim dan menunjukkan gaya kepemimpinan Trump yang cenderung impulsif dan tidak konvensional. Trump memuji Brown atas pengabdiannya selama lebih dari 40 tahun bagi negara, namun tetap memutuskan untuk memecatnya.
“Razin”: Pilihan Trump yang Pernah Ditolak Biden
Trump memilih Letnan Jenderal purnawirawan Dan Caine, yang dikenal sebagai “Razin”, untuk menggantikan Brown. Caine adalah seorang pilot pesawat tempur dan baru-baru ini menjabat sebagai direktur asosiasi urusan militer di Badan Intelijen Pusat, Central Intelligence Agency (CIA). Trump memuji Caine sebagai “instrumen penting” dalam mengalahkan ISIS dan mengatakan bahwa Caine “dilewatkan untuk dipromosikan” oleh Biden, dilansir dari Detik.com.
Trump: “Memulihkan Perdamaian Melalui Kekuatan”
Trump menegaskan bahwa bersama Menteri Pertahanan Pete Hegseth, Jenderal Caine dan militer AS akan “memulihkan perdamaian melalui kekuatan, mengutamakan Amerika, dan membangun kembali militer kita.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa Trump akan terus mengutamakan kebijakan militer yang agresif dan berfokus pada kekuatan militer AS.
Komentar