Medan, HarianBatakpos.com – Tiga perguruan tinggi negeri (PTN) Indonesia baru saja mencatatkan prestasi gemilang dengan masuk dalam jajaran lima besar kampus paling berkelanjutan di Asia 2024 versi UI GreenMetric World University Rankings.
Perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (Undip), dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Pencapaian ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam memajukan keberlanjutan di dunia pendidikan tinggi, dilansir dari Kompas.com.
Universitas Indonesia (UI) Menempati Peringkat 21 Dunia
Universitas Indonesia berhasil meraih posisi 21 dunia, meningkat dari peringkat 24 pada tahun sebelumnya. Pencapaian ini sangat signifikan mengingat jumlah peserta yang meningkat dari 1.183 menjadi 1.477 universitas global.
Kepala UI GreenMetric, Prof. Riri Fitri Sari, menyatakan bahwa hasil ini mencerminkan kekuatan visi UI dalam membangun kampus yang ramah lingkungan.
UI memperoleh skor tertinggi pada aspek pengelolaan sampah (Waste) dan pendidikan serta riset (Education and Research), yang masing-masing mendapat skor 1.800 poin.
Aspek Penilaian UI GreenMetric yang Mengesankan
UI GreenMetric menilai perguruan tinggi berdasarkan enam aspek penting, yakni infrastruktur dan pengaturan kampus, energi dan perubahan iklim, pengelolaan sampah, air, transportasi, serta pendidikan dan riset.
Dengan skor total 9.050, UI menunjukkan keberhasilannya dalam mengelola sampah, di mana setiap fakultas diwajibkan membangun Tempat Pengolahan Sampah secara mandiri.
Selain itu, kampus UI juga memprioritaskan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dan mendukung penggunaan air minum siap konsumsi dengan menyediakan drinking fountain.
Pendidikan Berkelanjutan di Indonesia
Keberhasilan UI, Undip, dan UGM dalam menduduki peringkat atas UI GreenMetric World University Rankings 2024 menegaskan bahwa Indonesia semakin unggul dalam menciptakan kampus yang mendukung keberlanjutan.
Upaya ini tidak hanya berdampak pada kualitas lingkungan kampus, tetapi juga menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lain di Asia untuk memperhatikan aspek keberlanjutan.
Komentar