HarianBatakpos.com, JAKARTA – BP: Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memastikan bahwa investigasi terkait dugaan pelecehan seksual oleh seorang dosen terhadap salah satu mahasiswa saat melakukan bimbingan skripsi akan berjalan secara transparan dan adil.
Komitmen Transparansi dari UMS
Wakil Rektor IV UMS, EM Sutrisna, menegaskan bahwa pemeriksaan kasus ini akan dilakukan dengan sangat transparan. “Kami akan transparan, adil, dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Namun kami tetap cover both sides, asas praduga tak bersalah,” katanya, seperti dikutip dari Antara pada Jumat (12/7/2024).
Kronologi Dugaan Pelecehan Seksual
Seperti disadur dari laman Suara.com, Kasus ini mencuat setelah pemilik akun Instagram @dpn.ums mengunggah cerita dengan judul “Dosen Pembimbing Mesum”. Dalam unggahan tersebut, dijelaskan bahwa dugaan pelecehan terjadi di rumah dosen saat bimbingan skripsi yang berlangsung dari pukul 22.00 hingga 23.00 WIB. Dosen tersebut diduga meminta korban untuk memeluknya selama bimbingan.
Langkah Selanjutnya oleh UMS
Terkait sanksi yang akan diberikan jika dosen terbukti bersalah, EM Sutrisna mengatakan bahwa pihak universitas sedang menunggu surat resmi dari fakultas yang memanggil dosen tersebut. “Apa yang ditulis di medsos kemudian yang bersangkutan menerima atau menyangkal itu nanti menunggu ke berita acara dan masuk Komite Disiplin, itu nanti disampaikan,” ujarnya.
Investigasi Kasus Pelecehan Seksual Lain
Selain kasus ini, muncul juga dugaan pelecehan seksual secara verbal oleh dosen yang sama. Unggahan di media sosial menunjukkan percakapan rayuan dari dosen kepada mahasiswa. Kasus ini juga sedang dalam proses investigasi internal oleh pihak kampus.
Sikap Tegas UMS
UMS berjanji akan bersikap tegas dalam menangani kasus ini. “Prinsipnya yang salah dikenai sanksi, yang benar dilindungi,” tegas Sutrisna. Ia menambahkan bahwa hasil investigasi akan segera diumumkan kepada publik melalui press release secepat mungkin.
Universitas Muhammadiyah Surakarta berkomitmen untuk menjaga integritas dan memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam kasus ini akan mendapatkan perlakuan yang adil dan transparan. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya menjaga etika dan profesionalisme dalam lingkungan akademik serta memberikan perlindungan maksimal kepada semua mahasiswa.
Kasus dugaan pelecehan seksual di UMS sedang ditangani dengan serius oleh pihak universitas. Komitmen untuk transparansi dan keadilan menunjukkan bahwa UMS tidak akan mentolerir perilaku tidak etis dari siapapun, termasuk dosen. Masyarakat berharap agar investigasi ini segera selesai dan keadilan dapat ditegakkan.
UMS berharap dapat memberikan contoh yang baik bagi institusi pendidikan lainnya dalam menangani kasus-kasus serupa dengan tegas, adil, dan transparan.
Komentar