Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Danamon atau yang dikenal sebagai Danamon Syariah menetapkan target pertumbuhan penyaluran pembiayaan atau kredit secara konservatif untuk tahun 2024, dengan minimal pertumbuhan di kisaran 20 persen.
Direktur Syariah & Sustainability Finance Bank Danamon, Herry Hykmanto, mengungkapkan optimisme terkait pencapaian target tersebut. “Mudah-mudahan minimum 20 persen. Kita lihat situasi. Tapi kelihatannya bagus, kami monitor kelihatannya bisa (mencapai target),” ujar Herry.
Herry menyoroti kinerja kredit Danamon Syariah pada tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 25,3 persen secara tahunan (yoy). Dia berharap pertumbuhan kredit tahun 2024 dapat sejalan dengan pencapaian tahun sebelumnya.
Di segmen konsumer, pertumbuhan kredit kepemilikan rumah (KPR) syariah mencapai 93 persen yoy pada tahun sebelumnya. Untuk tahun 2024, Herry menargetkan pertumbuhan kredit KPR secara konservatif, tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.
Selain KPR, kinerja pembiayaan kepemilikan kendaraan syariah juga mencatat performa baik terutama di periode bulan Ramadhan. Herry menambahkan bahwa kredit kendaraan syariah menempati porsi hampir 50 persen dari total portofolio Danamon Syariah.
Di segmen produktif, pembiayaan untuk usaha kecil menengah (UKM) tumbuh sebesar 20 persen yoy pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan pembiayaan modal kerja untuk UKM juga ditargetkan secara konservatif di tahun 2024.
Menurut laporan keuangan, aset Danamon Syariah tumbuh sebesar 25,4 persen pada Desember 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan laba sebesar Rp164 miliar.
Herry juga mengomentari tentang kemungkinan pemisahan (spin off) UUS. Dia menyatakan bahwa saat ini Danamon Syariah lebih berfokus pada penguatan sinergi dan kerja sama dengan induk perusahaan. Hingga saat ini, aset Danamon Syariah mencapai Rp12 triliun, masih jauh dari ketentuan regulator yang menetapkan minimal aset Rp50 triliun atau 50 persen dari total nilai aset bank umum konvensional (BUK) induknya.
“Jadi kami ingin fokus itu dulu (sinergi dengan induk perusahaan). Bukan buru-buru bikin spin off. Karena masih banyak sekali nasabah Danamon yang membutuhkan layanan syariah,” tambah Herry.
Komentar