Medan-BP Ribuan massa aksi memadati depan kantor gubernur Sumatra Utara di Jalan Pangeran Diponegoro, Medan. Mereka menolak rotasi Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Hassanudin, yang digantikan oleh Agus Fatoni. Aksi ini menjadi sorotan karena keengganan pihak pemerintah menyebut alasan jelas di balik pergantian tersebut.
Respon Kepala Biro Perekonomian
Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sumut, Poppy Marulita Hutagalung, turun langsung menemui massa aksi. Dalam keterangannya, Poppy menyatakan bahwa pihaknya tidak memiliki kapasitas untuk menjelaskan alasan rotasi Pj Gubernur. “Untuk penyebab kenapa penjabat gubernur diganti itu bukan kapasitas kita. Jadi saat ini kita hanya menerima aspirasi saja dulu,” ujar Poppy usai menemui massa aksi .
Aspirasi Massa Aksi
Massa aksi, yang sebagian besar terdiri dari mahasiswa, menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap penunjukan Agus Fatoni sebagai Pj Gubernur. Irwan, perwakilan massa aksi, menyatakan bahwa tidak ada urgensi dalam pergantian ini dan menilai Agus Fatoni tidak memiliki kinerja yang baik. “Pertama, tidak ada urgensinya pergantian Pj gubernur. Kedua, sosok Agus Fatoni kami nilai tidak memiliki kinerja yang baik dan masih banyak putra putri asli Sumut yang lebih layak,” tegas Irwan .
Tanggapan Pemerintah dan Seruan Damai
Poppy memastikan aspirasi mahasiswa akan disampaikan kepada pimpinan. “Kami menerima saja apa yang menjadi aspirasi mereka, dan akan kita sampaikan ke pimpinan,” katanya. Poppy juga meminta massa aksi untuk menjaga ketertiban selama dan setelah aksi berlangsung. “Pesan saya nanti kalian pulang dari sini juga harus tertib,” tambahnya .
Berita Terkait dan Konteks Pergantian
Rotasi Pj Gubernur ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat, tetapi juga menjadi topik hangat di berbagai media. Sejumlah berita terkait menunjukkan aktivitas terbaru dari Pemprov Sumut dan kiprah para penjabat sebelumnya, termasuk kontribusi mereka dalam berbagai inisiatif seperti budidaya ikan air tawar, mudik gratis Lebaran, dan peluncuran program digital .
Komentar