Ekbis Headline
Beranda » Berita » Utang Luar Negeri RI Turun, Tinggal Tersisa Rp7.058 Triliun

Utang Luar Negeri RI Turun, Tinggal Tersisa Rp7.058 Triliun

Ilustrasi mata uang. (foto/ist)

Jakarta, harianbatakpos.com – Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) per akhir Oktober sebesar US$423,9 miliar. Dengan asumsi US$1 setara dengan Rp16.652 seperti kurs referensi BI tertanggal 12 Desember, maka ULN Indonesia ekuivalen Rp7.058,78 triliun.

ULN Indonesia turun dibandingkan posisi September yang sebesar US$425,6 miliar. Secara tahunan, ULN Indonesia tumbuh 0,3% yang terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan ULN sektor publik.

Posisi ULN pemerintah pada Oktober 2025 tercatat sebesar US$210,5 miliar. Tumbuh 4,7% year-on-year (yoy).

1.030 Orang Meninggal dan 205 Hilang Akibat Bencana Sumatera

“Perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) internasional seiring tetap baiknya kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia yang positif di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global,” sebut laporan BI, Senin (15/12/2025).

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (22,2%), Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (19,6%), Jasa Pendidikan (16,4%), Konstruksi (11,7%), serta Transportasi dan Pergudangan (8,6%). Posisi ULN pemerintah tersebut didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,99%.

Ada pun ULN swasta tercatat sebesar US$190,7 miliar pada Oktober. Lebih rendah dibandingkan dengan posisi pada September sebesar US$192,5 miliar.

“Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,9% yoy. Penurunan posisi ULN terjadi pada kelompok peminjam lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations), yang masing-masing tercatat kontraksi sebesar 4,7% yoy dan 1,2% yoy,” lanjut laporan BI.

Sangat Miris, Masih Ada Gaji Guru Swasta di Kota Medan Rp500 – 800 Ribu per Bulan

Berdasarkan sektor ekonomi, posisi ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan; Jasa Keuangan dan Asuransi; Pengadaan Listrik dan Gas; serta Pertambangan & Penggalian, dengan pangsa mencapai 80,9% terhadap total ULN swasta.

“Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tercatat 29,3% pada Oktober, serta dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa 86,2% dari total ULN. Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN. Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” jelas laporan BI. (RED)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *