Uya Kuya, sosok yang dikenal dalam dunia hiburan Tanah Air, mendapati dirinya di tengah sorotan publik setelah dituduh melakukan pelanggaran pemilu di Malaysia.
Tuduhan tersebut mengarah pada dugaan kampanye saat proses pencoblosan pada 14 Februari 2024. Meskipun dihadapkan pada tuduhan tersebut, Uya Kuya dengan tegas membantahnya dan malah menemukan kejanggalan dalam proses tersebut, dilansir dari Suara.com.
Dalam klarifikasinya, Uya Kuya menegaskan bahwa keberadaannya di Malaysia pada waktu tersebut semata-mata untuk memberikan bantuan kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang membutuhkan pertolongan medis dan untuk memfasilitasi pemulangan mereka.
Ia menegaskan bahwa kunjungannya ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) bukan untuk melakukan kampanye, melainkan untuk berpartisipasi sebagai warga negara yang memiliki hak untuk menggunakan hak suara.
Namun, yang mengejutkan, Uya Kuya mengungkapkan bahwa ia malah menemukan kejanggalan di TPS yang ia kunjungi. Ia mencatat bahwa ada oknum calon legislatif (caleg) dari partai lain yang terlihat di dalam ruangan TPS, yang diduga melakukan mobilisasi massa dan provokasi.
Selain itu, Uya Kuya juga menyaksikan seorang individu yang mengajak orang-orang untuk mencontohkan cara mencoblos, yang menimbulkan kecurigaan atas proses pemilu yang seharusnya bersifat netral.
Meskipun telah mengadukan temuannya kepada Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), Uya Kuya menyatakan bahwa belum ada tindak lanjut yang dilakukan.
Sementara itu, ia menganggap tuduhan terhadapnya sebagai tindakan dari pihak yang cemburu terhadap dukungan yang diterimanya.
Sebagai sosok yang mendapat banyak dukungan, Uya Kuya merasa bahwa tuduhan itu mungkin berasal dari orang-orang yang merasa terancam karena potensi suaranya yang signifikan.
Tidak hanya di dalam negeri, Uya Kuya juga mendapat dukungan dari luar negeri, seperti di Hong Kong dan Taiwan, yang terbukti dari berdirinya posko-posko dukungan oleh para relawan.
Meskipun demikian, Uya Kuya menegaskan bahwa ia belum pernah bertemu langsung dengan orang-orang yang mendirikan posko tersebut.
Dalam konteks ini, Uya Kuya menegaskan bahwa ia akan terus mempertahankan integritasnya dan siap menghadapi tuduhan yang dilontarkan kepadanya.
Ia berharap agar proses pemilu dapat berlangsung secara adil dan transparan, tanpa adanya intervensi atau pelanggaran yang merugikan proses demokrasi.
Komentar