Medan, harianbatakpos.com – Covid-19 Varian Nimbus (NB.1.8.1) kini menjadi sorotan global karena penyebarannya yang cepat, dengan lebih dari 22 negara terjangkit. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terkait efektivitas vaksinasi yang ada.
Meskipun vaksin masih dapat melindungi dari gejala berat, kemampuan varian ini untuk menghindari sebagian kekebalan tubuh meningkatkan risiko penularan, terutama bagi individu dengan imunitas yang menurun.
Dilansir dari laman Lambeturah.co.id, vaksinasi ulang sangat diperlukan untuk menjaga perlindungan tubuh. Dalam menghadapi tantangan baru ini, pemerintah di berbagai negara mempercepat program vaksinasi ulang, terutama bagi kelompok rentan yang berisiko tinggi.
Gejala Covid-19 Nimbus juga perlu diwaspadai, seperti sakit tenggorokan parah, kelelahan ekstrem, batuk ringan, dan demam tinggi. Beberapa gejala seperti mual dan diare sering kali dianggap sebagai gangguan pencernaan, padahal bisa jadi tanda infeksi.
Para ahli mengingatkan bahwa meskipun vaksinasi ulang penting, penerapan protokol kesehatan tetap harus diperhatikan. Masyarakat diimbau untuk tetap memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan guna mencegah penyebaran lebih lanjut.
Vaksinasi ulang dan langkah pencegahan yang ketat adalah kunci untuk menjaga kesehatan global dan mengatasi varian Nimbus.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar