Demak, harianbatakpos.com – Dunia pendidikan kembali tercoreng setelah video kekerasan guru terhadap siswa viral di media sosial. Aksi tidak manusiawi itu diduga dilakukan oleh oknum guru SMP Negeri 1 Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Dalam video tersebut, guru tampak berdiri di atas meja dan menendang kepala siswa di depan teman-teman sekelasnya.
Kejadian kekerasan di sekolah ini terjadi pada Selasa (10/6/2025) pagi, dan langsung memicu kemarahan publik setelah tersebar luas di platform media sosial. Video viral memperlihatkan pelaku kekerasan berdiri di atas meja sambil memarahi dan menendang kepala siswa laki-laki berinisial G sebanyak tiga kali.
Guru Tendang Siswa di Kelas, Kekerasan Terekam Kamera
Dalam rekaman berdurasi singkat yang diunggah akun TikTok @matajateng, pria berkemeja cokelat dan mengenakan peci hitam itu tampak menyandarkan tubuh ke jendela kelas sambil berteriak, “Koncomu biasane sopo?” disusul dengan tiga kali tendangan ke kepala siswa yang duduk bersimpuh.
Korban tampak ketakutan, sementara beberapa murid terdengar tertawa, diduga sambil merekam kejadian tersebut. Setelah itu, guru kembali menghardik dengan nada tinggi, “Tidak ada orang? Maksudmu piye?”
Berawal dari Suara Siulan, Siswa Jadi Korban Salah Tuduh
Fajar, kakak korban, menyebut insiden kekerasan guru itu bermula dari suara siulan di dalam kelas. Tanpa menyelidiki lebih lanjut, guru langsung menuduh adiknya sebagai pelaku dan melampiaskan emosi secara brutal.
“Adik saya mau ngerjain tes, terus Pak Guru dengar suara siulan, dikira adik saya. Padahal bukan. Tapi adik saya yang jadi korban,” ujar Fajar kepada wartawan.
Fajar menyesalkan tindakan guru tersebut, yang dinilainya sebagai penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran hak anak dalam dunia pendidikan.
Viral di Media Sosial, Aktivis Pendidikan Desak Sanksi Tegas
Video guru tendang siswa ini telah menjadi viral di TikTok, Facebook, dan Instagram. Reaksi keras datang dari berbagai kalangan, termasuk aktivis pendidikan. Siti Nurjanah, seorang pegiat pendidikan di Demak, mengecam keras aksi kekerasan di ruang kelas.
“Kekerasan dalam bentuk apa pun di sekolah adalah pelanggaran serius. Sekolah seharusnya menjadi ruang aman bagi anak-anak,” ujar Siti.
Sekolah Bungkam, Publik Tuntut Proses Hukum
Pihak SMP Negeri 1 Karangawen dan Dinas Pendidikan Kabupaten Demak belum memberikan klarifikasi. Sementara itu, desakan terhadap aparat hukum dan institusi pendidikan semakin kuat.
Ahmad Fadli, Ketua Forum Komite Sekolah Kabupaten Demak, menyuarakan perlunya investigasi menyeluruh. “Kami menuntut agar oknum guru diberi sanksi tegas dan diproses sesuai hukum. Dunia pendidikan harus bebas dari kekerasan guru terhadap siswa,” tegasnya.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp:
https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar