Medan, HarianBatakpos.com – Sebuah video yang menampilkan sejumlah wanita tanpa jilbab menari di acara pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, viral di media sosial. Video tersebut menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Camat Medan Kota, Raja Ian Andos Lubis, pun memberikan klarifikasi terkait kejadian tersebut.
Dalam video yang beredar, tampak tujuh wanita menari di depan panggung yang diisi sejumlah pejabat, termasuk seorang pria berpakaian polisi. Di samping mereka, terlihat rombongan berbaju merah dari etnis Tionghoa sedang mengantre untuk menampilkan pertunjukan mereka. Selain itu, sejumlah laki-laki mengenakan peci serta membawa alat musik ikut dalam pawai tersebut. Rombongan drumband juga terlihat hadir dalam kegiatan yang disebut sebagai bagian dari pembukaan MTQ tingkat Kecamatan Medan Kota.
Kegiatan Pawai Budaya Berbeda dengan MTQ
Menanggapi video tersebut, Andos menjelaskan bahwa kegiatan yang terekam dalam video bukan bagian dari MTQ ke-58, melainkan Pawai Budaya yang digelar pada Sabtu (8/2) di Jalan Sisingamangaraja, Medan. Sedangkan acara utama MTQ ke-58 tingkat Kecamatan Medan Kota berlangsung di Gedung Al Jamiyatul Alwashliyah yang berlokasi tidak jauh dari tempat pawai tersebut.
“Pawai budaya dilaksanakan di Jalan Sisingamangaraja, depan Makam Pahlawan, bukan di dalam arena MTQ ke-58 Kecamatan Medan Kota yang berada di Gedung Al Jamiyatul Alwashliyah,” jelas Raja Ian Andos Lubis, dikutip dari detikSumut, Kamis (13/2/2025).
Etnis Tionghoa Ikut Berpartisipasi dalam Pawai Budaya
Dalam kegiatan tersebut, etnis Tionghoa juga ikut berpartisipasi dengan menampilkan tarian Gong Xi sebagai bagian dari keberagaman budaya di Medan Kota. Andos menegaskan bahwa Kecamatan Medan Kota merupakan daerah multietnis, sehingga keikutsertaan berbagai suku dalam pawai budaya adalah hal yang wajar.
“Itu kan pawai budaya, Medan Kota itu multikultural dan multietnis. Ada banyak ragam suku dan budaya. Kebetulan etnis Tionghoa baru saja merayakan Imlek, jadi mereka ingin menampilkan tarian Gong Xi,” ungkapnya.
Andos juga menyebut bahwa pihaknya tidak mengetahui sebelumnya mengenai penampilan tersebut. Namun, ia memastikan bahwa peserta dari etnis Tionghoa langsung pulang setelah pawai dan tidak ikut masuk ke dalam arena MTQ.
“Saya pun tidak tahu kalau akan ada penampilan seperti itu. Ini adalah semangat multikultural. Kita saling menghargai, dan mereka juga tidak ikut ke dalam arena MTQ, langsung pulang,” katanya.
Tidak Ada Unsur Kesengajaan
Lebih lanjut, Andos menjelaskan bahwa pawai tersebut menampilkan berbagai atraksi budaya dari berbagai kelurahan di Medan Kota. Tarian yang menjadi sorotan berasal dari rombongan Kelurahan Panda Hulu I, yang mayoritas penduduknya merupakan etnis Tionghoa.
“Ada iringan drumband juga, itu dari berbagai kelurahan. Kebetulan yang dari etnis Tionghoa berasal dari Kelurahan Panda Hulu I,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada unsur kesengajaan atau niat buruk dalam acara tersebut.
“Tidak ada unsur kesengajaan, tidak ada niat yang buruk. Ini murni pawai budaya untuk menunjukkan keberagaman Medan Kota,” pungkasnya.
Komentar