Banyuwangi, HarianBatakpos.com – Belakangan ini, media sosial diramaikan oleh video yang menampilkan momen pelatihan dan seminar bagi sejumlah wanita yang berprofesi sebagai pemandu karaoke atau lady companion (LC). Video tersebut diunggah oleh akun X @tukangbedah00 dan langsung menjadi bahan perbincangan. Banyak netizen terkejut karena profesi LC ternyata memiliki pelatihan dan seminar yang terorganisir layaknya profesi lain yang lebih formal.
Pelatihan intensif tersebut diselenggarakan oleh Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi. Kepala BPVP Banyuwangi, Arsad, menjelaskan bahwa pelatihan ini berlangsung selama seminggu penuh, mulai 20 hingga 26 November 2024, di tempat karaoke Ashika, Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi.
Tujuan utama dari pelatihan ini adalah meningkatkan kualitas para pemandu karaoke atau LC. Peserta diberikan pelatihan teknis menyanyi, kemampuan komunikasi, serta keterampilan berinteraksi dengan pelanggan. Melalui program ini, diharapkan para LC mampu meningkatkan profesionalisme dan kepercayaan diri mereka di dunia kerja.
Layaknya profesi formal lainnya, pelatihan ini juga memberikan sertifikat kepada para peserta. Ada dua jenis sertifikat yang diterima, yakni:
- Sertifikat Pelatihan: Dikeluarkan oleh BPVP Banyuwangi sebagai bukti telah mengikuti program.
- Sertifikat Kompetensi: Diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sebagai bukti bahwa peserta memenuhi standar kompetensi tertentu.
Pemandu karaoke sendiri merupakan profesi yang diakui dalam Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 369 Tahun 2013. Aturan ini menyebutkan bahwa kompetensi pemandu karaoke bertujuan menyediakan layanan hiburan berkualitas dengan profesionalisme tinggi.
Pelatihan LC ini menjadi perbincangan hangat, tidak hanya di kalangan netizen, tetapi juga Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengaku kaget dan tidak mengetahui adanya pelatihan ini yang diselenggarakan di tempat karaoke di Kecamatan Rogojampi.
Di media sosial, berbagai komentar muncul, baik mendukung maupun mengkritik pelatihan tersebut. Sebagian netizen menilai hal ini sebagai upaya positif meningkatkan kualitas profesi LC, sementara yang lain mempertanyakan kebijakan dan relevansinya.
Komentar