Medan, HarianBatakpos.com – Video yang menunjukkan aksi seorang polisi mengejar geng motor di SPBU Jalan Tritura, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat sekelompok pengendara sepeda motor yang berboncengan, beberapa di antaranya mengenakan seragam sekolah, memasuki area SPBU.
Sebagian pengendara motor tersebut tampak mengitari SPBU, sementara seorang polisi yang mengendarai sepeda motor tampak mengejar mereka seorang diri. Dalam aksi kejar-kejaran tersebut, polisi terlihat menyenggol salah satu pengendara yang mengenakan seragam putih abu-abu, yang kemudian terjatuh bersama pemboncengnya. Polisi langsung memarkirkan motornya dan melanjutkan pengejaran terhadap pelajar lain yang mencoba melarikan diri.
Alhasil, polisi berhasil mengamankan satu senjata tajam dan seorang pelajar yang terjatuh ketika berusaha melarikan diri dengan sepeda motornya. Tak lama setelah kejadian, seorang pria yang mengenakan pakaian TNI datang ke lokasi dan menendang kaki serta memukul kepala pelajar yang diamankan.
Ramadani, seorang pegawai SPBU, mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 20 Januari 2025. Ia menjelaskan bahwa segerombolan pelajar yang menggunakan sepeda motor sedang dikejar polisi karena terlibat konvoi di jalanan. “Mereka ada puluhan sepeda motor, diduga anak sekolah yang mau tawuran dan membawa senjata tajam, beberapa di antaranya jatuh di sini,” ucap Ramadani saat diwawancarai pada Selasa, 28 Januari 2025.
Lebih lanjut, Ramadani menyebutkan bahwa pelajar-pelajar tersebut berusaha melarikan diri lewat belakang SPBU, namun ada polisi yang mengejar mereka. “Satu orang ditangkap. Tentara yang datang itu kebetulan sedang mengisi bensin dan sepertinya emosi,” tambahnya.
Kepala Unit Reskrim Polsek Delitua, AKP Maruli Siregar, menyampaikan bahwa polisi yang tampak dalam video adalah personel Sabhara Polda Sumut. “Personel Sabhara melintas dan melihat para pelajar konvoi sambil membawa senjata tajam, sehingga mereka dikejar hingga ke SPBU,” ujar Maruli, dilansir dari Kompas.com.
Maruli menambahkan bahwa pelajar yang diamankan tidak dapat diproses hukum karena pihaknya masih menyelidiki siapa pemilik senjata tajam tersebut. “Berdasarkan rekaman CCTV, senjata tajam itu bukan milik pelajar yang diamankan. Itu masih dalam penyelidikan,” jelas Maruli.
Komentar