Vincent Rompies, seorang selebriti yang dikenal dengan ketenangan dan kebijaksanaannya, kini mendapati dirinya tengah berada dalam sorotan publik yang tidak mengenakkan, dikutip dari okezone
Anaknya diduga terlibat dalam kasus perundungan di sekolah, sebuah peristiwa yang mengejutkan dan menyedihkan bagi keluarga mereka. Namun, di tengah semua itu, Vincent Rompies menunjukkan sikap yang tegar dan fokus dalam mendampingi sang anak melewati masa sulit ini.
Dalam sebuah pernyataan setelah menjalani pemeriksaan di Polres Tangsel, Vincent Rompies mengungkapkan bahwa ia sengaja memilih untuk jarang membuka media sosial dalam beberapa waktu terakhir.
Keputusan ini bukanlah tanpa alasan, melainkan sebagai upaya untuk fokus pada penyelesaian masalah hukum yang menjerat putranya. Meskipun banyak tudingan dan cemoohan yang dialamatkan kepadanya, Vincent lebih memilih untuk tidak peduli dan hanya ingin masalah ini cepat selesai.
Vincent juga mengungkapkan bahwa upayanya saat ini adalah membuka pintu komunikasi dengan pihak pelapor untuk mencari solusi damai dan mengembalikan segalanya ke keadaan normal.
Ia berharap agar permasalahan ini bisa segera terselesaikan dan tidak terulang di masa mendatang, terutama karena kasus perundungan dan bullying telah menjadi sorotan publik yang sangat sensitif.
Kasus perundungan yang menimpa seorang siswa Binus School Serpong telah mengguncang banyak pihak. Korban, yang merupakan calon anggota geng, diduga menjadi sasaran intimidasi dan kekerasan fisik oleh sejumlah seniornya. Hasil visum menunjukkan adanya luka memar dan bekas luka bakar pada tubuh korban, menggambarkan betapa tragisnya kejadian tersebut.
Dalam hal ini, Vincent Rompies menunjukkan sikap yang patut diapresiasi sebagai seorang ayah yang peduli dan bertanggung jawab.
Fokusnya pada mendampingi anaknya dan mencari solusi damai menunjukkan bahwa kepentingan dan kesejahteraan anak adalah prioritas utamanya.
Selain itu, dengan menyuarakan harapannya agar kasus serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang, Vincent juga turut mengajak semua pihak untuk lebih peduli terhadap masalah perundungan di lingkungan sekolah.
Kasus ini juga menjadi panggilan bagi semua pihak, baik pemerintah, sekolah, maupun masyarakat, untuk lebih serius dalam mengatasi masalah perundungan.
Perlindungan dan keamanan anak-anak harus menjadi prioritas bersama, dan setiap tindakan kekerasan harus ditindak secara tegas dan adil sesuai dengan hukum yang berlaku.
Dengan demikian, semoga kasus ini dapat menjadi momentum bagi perubahan positif dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus perundungan di sekolah, sehingga anak-anak dapat tumbuh dan belajar dalam lingkungan yang aman dan mendukung.
Komentar