Harianbatakpos.com , JAKARTA – Kematian Vina kembali menjadi sorotan publik setelah diangkat menjadi film layar lebar. Pembunuhan tragis yang terjadi delapan tahun lalu di Cirebon, Jawa Barat, ini mencuat lagi karena ada tiga pelaku yang masih buron.
Salah satu dari mereka adalah Egi, yang diduga menjadi otak dari pembunuhan tersebut. Kini, warganet ramai-ramai mencari jejak Egi di media sosial dengan harapan bisa mempercepat penangkapannya.
Sebuah akun X, @langitan99, mengklaim telah menemukan akun media sosial yang diduga milik Egi. Ada beberapa petunjuk yang mengarahkan netizen pada akun tersebut. Pertama, seseorang dalam foto yang diunggah berpose bersama seorang pria yang diduga Egi, yang ternyata adalah salah satu pelaku yang sudah tertangkap, seperti dilansir dari SINDOnews.
“Yang berkacamata… Yang banyak dicurigai oleh netizen sebagai otak utama di kasus Vina… Dan yang di sebelah kanan depan sangatlah mirip dengan tersangka yang sudah ditangkap dan dihukum,” tulis akun @langitan99, dikutip Jumat (16/5/2024).
Pria berkacamata itu menamakan akun Facebook miliknya “Egi Ryan Prayoga”. Selain itu, ia juga diduga memiliki akun lain dengan nama “Apunk Erpe”. Di akun tersebut, pria yang diduga Egi terlihat berfoto dengan salah satu rekannya.
Menariknya, rekan tersebut mengucapkan belasungkawa atas kepergian Eki, yang merupakan kekasih Vina. Keduanya dibunuh pada malam yang sama, yakni pada 27 Agustus 2016. Sementara itu, akun bernama “Haddy Onadio” juga mengucapkan belasungkawa pada 28 Agustus 2016, sehari setelah kejadian.
Kasus pembunuhan Vina dan Eki ini memang meninggalkan luka mendalam di hati masyarakat, terutama karena hingga kini masih ada pelaku yang belum tertangkap. Egi, yang diduga sebagai dalang utama, menjadi salah satu dari mereka yang terus diburu oleh pihak berwenang. Dengan kemunculan kembali kasus ini melalui film layar lebar, harapan untuk penangkapan para pelaku semakin tinggi.
Vina dan kekasihnya, Eki, dibunuh secara sadis pada 27 Agustus 2016. Hingga kini, kasus tersebut belum sepenuhnya terselesaikan karena tiga pelaku, termasuk Egi, masih bebas berkeliaran. Publik terus berharap agar pelaku segera ditangkap dan diadili, memberikan keadilan bagi keluarga korban.
Warganet yang berperan aktif dalam mencari informasi tentang Egi berharap bahwa dengan temuan akun-akun media sosial ini, proses penangkapan bisa dipercepat. Mereka menggunakan berbagai platform untuk mengumpulkan informasi dan menyebarkannya, membantu pihak berwenang dalam investigasi.
“Kami berharap pihak berwenang bisa menindaklanjuti temuan ini dan segera menangkap pelaku,” tulis seorang netizen di kolom komentar unggahan @langitan99.
Di sisi lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan akan membantu dalam melacak jejak digital para pelaku yang masih buron. Mereka berkomitmen untuk bekerja sama dengan kepolisian dan platform media sosial untuk mengidentifikasi dan menangkap Egi serta dua pelaku lainnya.
“Setiap informasi yang bisa membantu menangkap para pelaku akan sangat berharga. Kami menghargai upaya warganet dan akan memastikan bahwa setiap temuan ditindaklanjuti dengan serius,” ujar seorang juru bicara Kominfo.
Kasus ini mengingatkan publik akan pentingnya peran teknologi dan media sosial dalam membantu penegakan hukum. Dengan dukungan masyarakat dan kemajuan teknologi, diharapkan kasus-kasus seperti ini dapat lebih cepat terungkap dan para pelakunya segera ditangkap.
Para keluarga korban masih menunggu keadilan yang selama ini mereka harapkan. Mereka berharap bahwa upaya kolektif dari pihak berwenang dan masyarakat dapat membawa titik terang bagi kasus ini. Film yang mengangkat kisah Vina dan Eki juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan memotivasi lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam mencari keadilan.
Dengan semakin maraknya partisipasi publik dalam mencari informasi dan menegakkan keadilan, kita berharap bahwa kasus ini akan segera menemukan titik terang. Para pelaku yang masih bebas harus segera ditangkap dan diadili, sehingga memberikan keadilan yang layak bagi Vina, Eki, dan keluarga mereka.
Komentar