Jakarta, HarianBatakpos.com – Viral grup inses Facebook bernama Fantasi Sedarah menggemparkan jagat maya. Grup ini diduga menjadi wadah para penyuka hubungan sedarah atau inses dan disebut telah berisi lebih dari 30 ribu anggota. Kasus ini langsung menyita perhatian publik dan mendorong sejumlah pihak untuk mendesak aparat penegak hukum mengambil tindakan tegas.
Salah satu pihak yang menyoroti grup Fantasi Sedarah adalah anggota DPR RI, Ahmad Sahroni. Ia secara tegas meminta pihak kepolisian untuk usut tuntas grup inses Facebook tersebut. Menurutnya, keberadaan grup semacam itu sangat membahayakan dan melanggar hukum serta norma sosial.
Hebohnya grup viral Facebook Fantasi Sedarah ini pertama kali disebarluaskan oleh aktivis media sosial Sadam Permana melalui akun Instagram pribadinya, @sadampermana.w, pada Kamis (15/5/2025). Dalam unggahannya, ia mengecam keras isi grup tersebut yang berisi pengakuan mengejutkan dari anggotanya.
“Usut tuntas akun grup ini dan proses hukum pelaku!!!,” tulis Sadam dalam unggahannya yang dikutip HarianBatakpos.com, Jumat (16/5/2025).
Dalam video yang diunggahnya, Sadam menjelaskan bahwa isi dari grup tersebut merupakan kumpulan cerita pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anggota keluarga sendiri, seperti ayah terhadap anak, kakak terhadap adik, hingga anak terhadap orang tua.
“Dan yang lebih mengerikan, para anggota ini saling bertukar cerita dan bahkan foto. Mereka seolah berlomba-lomba menunjukkan pengalaman bejatnya,” lanjut Sadam sambil memperlihatkan tangkapan layar dari grup tersebut.
Grup inses Facebook Fantasi Sedarah kini telah menyita perhatian netizen di berbagai platform, termasuk di media sosial X (dulu Twitter). Bahkan, Divisi Humas Polri menyatakan telah menerima laporan masyarakat dan saat ini sedang melakukan pendalaman serta penyelidikan terhadap keberadaan akun dan para anggotanya.
“Anggota dari grup ini sudah lebih dari 30 ribu orang, tepatnya 32 ribu,” ujar Sadam.
Publik pun ramai-ramai mengecam keras grup ini dan berharap pihak kepolisian bisa segera menindak tegas oknum yang tergabung dalam komunitas menyimpang tersebut. Kasus grup inses Facebook ini menjadi alarm penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih ketat mengawasi konten berbahaya di media sosial.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar