Bandung, HarianBatakpos.com – Konten pendidikan reproduksi viral di media sosial setelah seorang guru biologi di SMA Negeri 1 Cililin, Bandung, memberikan tugas kepada siswa untuk menggambar alat reproduksi. Video kejadian ini pertama kali diunggah melalui akun TikTok @wetyyuningsih dan kemudian menyebar luas hingga menjadi perbincangan hangat di platform X (sebelumnya Twitter) pada Senin (28/4/2025).
Dalam video yang kini telah dihapus, terlihat guru bernama Weti Yuningsih meminta siswa kelas 11 menggambar alat reproduksi manusia sebagai bagian dari evaluasi pembelajaran biologi. Konten pendidikan reproduksi viral di media sosial ini memicu diskusi luas, terutama karena topiknya dinilai sensitif oleh sebagian masyarakat.
Weti Yuningsih kemudian memberikan klarifikasi resmi melalui video permintaan maaf. Dalam pernyataannya, ia menyampaikan bahwa tugas tersebut diberikan sebagai bagian dari materi sistem reproduksi dalam pelajaran biologi. Namun, ia menyadari bahwa konten pendidikan reproduksi viral di media sosial tersebut tidak semestinya dipublikasikan di ruang publik tanpa pertimbangan lebih lanjut.
“Saya meminta maaf karena kurang berhati-hati dalam membuat konten yang mungkin sebaiknya tidak perlu diposting di media sosial. Tugas tersebut sebenarnya adalah bagian dari pembelajaran tentang sistem reproduksi,” ujar Weti dalam video klarifikasi tersebut.
Ia menambahkan bahwa seluruh video telah dihapus dari akun pribadinya dan ia menerima segala kritik serta saran yang disampaikan oleh masyarakat.
“Saya sudah menghapus video di akun saya. Untuk akun-akun lain yang mereproses, itu di luar tanggung jawab saya. Terima kasih atas perhatian dan masukan semua pihak,” tambahnya.
Kasus konten pendidikan reproduksi viral di media sosial ini menjadi pelajaran penting bagi tenaga pendidik agar lebih berhati-hati dalam menyebarluaskan materi ajar, terutama yang berkaitan dengan isu sensitif. Penyampaian materi pembelajaran di ruang digital harus mempertimbangkan persepsi publik serta dampak sosial yang mungkin timbul.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak sekolah terkait tugas yang diberikan oleh guru tersebut.
Komentar