Internasional
Beranda » Berita » Viral Pria Bertato Peta Indonesia Ikut Demo George Floyd di AS, Kemlu Pastikan Bukan WNI

Viral Pria Bertato Peta Indonesia Ikut Demo George Floyd di AS, Kemlu Pastikan Bukan WNI

SEORANG demonstran pria viral di media sosial lantaran tertangkap tengah melakukan unjuk rasa di Philadelphia dengan tato peta Indonesia di legannya. Foto: Instagram/@rainsfordthegreat

Harianbatakpos.com – Di tengah aksi unjuk rasa yang meluas di Amerika Serikat (AS) buntut dari pembunuhan George Floyd, seorang pria tertangkap kamera beraksi di Philadelphia. Pria itu terlihat memiliki tato berupa peta Indonesia.

Potret perusuh itu viral di media sosial. Dari foto yang viral tersebut, seorang pria yang memakai oblong berwarna krem, celana pendek, serta bertopi putih terlihat hendak melemparkan sesuatu.

Jika tidak diperhatikan saksama, foto tersebut sebatas aksi seorang demonstran. Namun, jika dilihat saksama, terdapat tato bergambar peta Indonesia di lengan bagian kanan.

Penampakan Jamur di Mars Picu Spekulasi Kehidupan Asing, Ini Kata NASA dan Ilmuwan

Foto yang menunjukkan tato peta Indonesia juga dilingkari di beberapa posting-an netizen. Belakangan, lokasi foto tersebut diketahui berada di Kota Philadelphia. Untuk melihat fotonya Anda bisa klik link ini.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memberikan konfirmasi bahwa demonstran tersebut bukanlah warga negara Indonesia (WNI). Dari informasi yang dihimpun, yang bersangkutan adalah warga negara AS.

“Dari informasi yang dihimpun, yang bersangkutan warga negara AS,” ujar Plt Jubir Kemlu Teuku Faizasyah saat dimintai konfirmasi, Senin (1/6/2020).

Pria itu juga membuat pengakuan soal aksinya itu di akun media sosialnya. Dalam pernyataannya, dia mengatakan lahir di Jawa, namun bukan WNI.

Proyek Bendungan Raksasa Tiga Ngarai China Diduga Pengaruhi Rotasi Bumi

Sebelumnya, serangkaian kerusuhan terjadi di sejumlah wilayah AS. Kerusuhan yang terjadi merupakan buntut panjang akibat kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam, di lutut polisi Minneapolis. Imbasnya, jam malam telah diberlakukan di berbagai kota di AS dalam upaya meredam konflik antara demonstran dan polisi menyusul kematian Floyd. (dtc)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *