Magelang, harianbatakpos.com – Seorang pria berinisial YH yang membuat konten video AI Borobudur dengan menyisipkan isu sensitif soal umrah dan agama akhirnya diperiksa aparat kepolisian. Kasus ini menarik perhatian publik karena menyangkut kreator konten AI, destinasi wisata Borobudur, dan isu SARA yang berpotensi memicu polemik.
Pantauan di lapangan, YH mendatangi kantor Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang pada Kamis (12/6/2025) sekitar pukul 09.30 WIB. Ia terlihat mengenakan batik dan celana panjang hitam. YH lalu mengikuti pertemuan tertutup di bagian belakang gedung bersama sejumlah pihak terkait, termasuk Polresta Magelang dan perwakilan PT Taman Wisata Borobudur.
Sekitar pukul 10.07 WIB, YH keluar dari ruangan didampingi petugas kepolisian dan langsung dibawa ke Mapolresta Magelang untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait video AI yang dibuatnya dan telah viral di media sosial.
Kepala Disparpora Magelang, Mulyanto, menyampaikan bahwa YH telah mengakui membuat konten video tersebut menggunakan teknologi artificial intelligence. Dalam pertemuan itu, YH juga menyatakan telah menurunkan (take down) konten dari akun media sosialnya serta menyampaikan permintaan maaf.
“Beliau sudah menyampaikan di depan pihak Polresta, Kesbangpol, dan Taman Wisata Borobudur. Intinya beliau menyesali dan meminta maaf. Sudah membuat video klarifikasi dan sudah take down kontennya,” ujar Mulyanto kepada wartawan.
Dalam pertemuan tersebut, YH juga mengklarifikasi bahwa video itu dibuat secara pribadi dan tidak ada unsur pesanan atau dorongan pihak lain. Mulyanto menegaskan, pihaknya memfasilitasi penyelesaian persoalan ini karena melihat adanya itikad baik dari YH yang langsung datang dan bertanggung jawab.
Disparpora Magelang, menurut Mulyanto, juga telah mengambil langkah dengan membuat video penjelasan resmi agar publik tidak salah memahami. Ia mengingatkan bahwa Candi Borobudur merupakan warisan budaya dunia yang berada di bawah kewenangan pemerintah pusat melalui Museum Cagar Budaya dan PT Taman Wisata Borobudur.
“Kami berharap tidak ada lagi pihak-pihak yang menyalahgunakan teknologi seperti AI untuk membuat konten yang bisa menyesatkan publik atau merusak citra tempat wisata bersejarah seperti Borobudur,” pungkasnya.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar