Jakarta, HarianBatakpos.com – Wabah virus baru tengah menyerang China, memicu lonjakan infeksi virus pernapasan yang menyebabkan rumah sakit penuh sesak, tindakan darurat, dan kekhawatiran publik. Virus ini dikenal sebagai human metapneumovirus (HMPV), yang kini menjadi perhatian di seluruh dunia, terutama di China utara, di mana infeksi ini sangat meningkat, terutama di kalangan anak-anak.
Mengutip dari The Independent, virus HMPV diketahui sebagai penyebab infeksi pernapasan yang memiliki gejala mirip flu dan influenza, dengan dampak yang lebih serius pada bayi, orang tua, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. Meskipun bukan virus baru, penyebaran HMPV semakin meluas, menyebabkan perhatian publik yang semakin besar setelah pengalaman pandemi Covid-19.
Apa itu HMPV dan Bagaimana Penyebarannya di China?
HMPV adalah virus pernapasan yang menyebabkan gejala seperti batuk, demam, hidung tersumbat, dan kelelahan. Masa inkubasi virus ini berkisar antara tiga hingga enam hari. Walaupun penyakit ini biasanya ringan, komplikasi serius seperti pneumonia bisa terjadi pada kelompok rentan. Virus ini menyebar melalui droplet pernapasan atau kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
Peningkatan kasus HMPV di China terjadi bersamaan dengan musim dingin yang menyebabkan peningkatan aktivitas di dalam ruangan, memfasilitasi penyebaran virus pernapasan. Walaupun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menetapkan situasi ini sebagai darurat kesehatan global, China sudah mengimplementasikan langkah-langkah darurat untuk memantau dan menangani penyebaran virus tersebut.
Peningkatan Kasus dan Respons Pemerintah China
Pihak berwenang di China menegaskan bahwa lonjakan kasus HMPV ini adalah fenomena musiman yang biasa terjadi pada musim dingin. Namun, untuk lebih waspada, mereka meluncurkan program percontohan untuk memantau pneumonia yang tidak diketahui asalnya. Meskipun ada peningkatan kasus di beberapa wilayah, pemerintah China menekankan bahwa virus ini tidak menyebabkan ancaman kesehatan yang parah seperti pandemi Covid-19.
Penyebaran HMPV di Negara Tetangga dan Respons Internasional
Virus HMPV juga telah menyebar ke negara-negara tetangga China, seperti Kamboja dan Taiwan, yang kini terus mengawasi perkembangan wabah ini. Malaysia melaporkan 327 kasus HMPV, meskipun tidak termasuk dalam daftar penyakit yang wajib dilaporkan. Pemerintah Malaysia pun meningkatkan pemantauan terhadap infeksi pernapasan, termasuk HMPV, di negara mereka.
Kemenkes Indonesia Imbau Warga Waspada
Di Indonesia, meskipun belum ada laporan kasus HMPV, Kementerian Kesehatan RI mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan dengan menjalankan pola hidup bersih dan sehat. Juru bicara Kemenkes, drg. Widyawati, menjelaskan bahwa menjaga daya tahan tubuh dengan menerapkan perilaku hidup sehat, seperti mencuci tangan secara teratur dan menggunakan masker, dapat mengurangi risiko tertular penyakit ini.
Kewaspadaan dan Langkah Antisipasi di Indonesia
Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan situasi di China dan negara-negara lain. Langkah-langkah antisipasi dilakukan dengan meningkatkan kewaspadaan di pintu-pintu masuk negara dan pengawasan kesehatan bagi pelaku perjalanan internasional yang menunjukkan gejala serupa flu atau influenza. Pemerintah Indonesia berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan pencegahan yang efektif agar virus ini tidak menyebar ke tanah air.
Prof Tjandra Yoga: Waspadai, Tapi Jangan Panik
Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga, memberikan klarifikasi bahwa meskipun HMPV memiliki gejala yang mirip dengan Covid-19, virus ini bukanlah virus baru.
Dia mengingatkan bahwa HMPV sudah ada sejak 2001 dan kasus yang terjadi di China bukanlah sebuah fenomena baru.
Namun, kewaspadaan tetap diperlukan untuk mengurangi potensi penyebaran virus tersebut.
Komentar