Medan, harianbatakpos.com – sarapan menjadi waktu makan yang kerap diabaikan oleh kebanyakan orang dengan berbagai alasan, salah satunya tidak sempat hingga menjadi kebiasaan tidak sarapan pagi. Padahal sarapan pagi memiliki banyak manfaat dan penting bagi tubuh guna memberi energi ketika akan beraktivitas.
Ahli Gizi UGM Dr. Mirza Haspari Sakti Titis Penggalih S.Gz M.P.H RD, mengungkapkan sarapan pagi merupakan makanan yang tidak akan pernah disimpan dalam tubuh sebagai lemak, hal ini dikarenakan melakukan akitvitas setelah sarapan. Dengan demikian, bagi orang yang sedang menjaga berat badan tidak perlu untuk tidak melewatkan sarapan, sebab jika melewatkan sarapan dapat menjadikan tingkat lapar meningkat pada waktu makan siang dan sore, sehingga asupan makan siang dan sore menjadi lebih banyak sementara aktivitas pada waktu tersebut cenderung berkurang atau tidak sepadat di pagi hari sehingga asupan tersebut dapat menjadi simpanan lemak.
“Kalau habis tidur 8 jam tidak makan dan minum otomatis kadar glukosa di dalam tubuh menjadi rendah, tentu jika tidak mengkonsumsi makanan setelah tidur tubuh akan merasa lemas karena tidak ada bahan bakar yang masuk,” jelasnya
Manfaat lain dari sarapan adalah menjadi sumber energi otak sehingga dapat meningkatkan fungsi kognitif dan konsentrasi.
“Glukosa dari karbohidrat menjadi energi bagi otak. Dengan sarapan otomatis dapat membuat otak berfungsi dengan baik, serta bagi anak-anak ataupun pelajar dapat membantu meningkatkan kecerdasan memori pada mata pelajaran yang didapat,” katanya
Dengan sarapan juga dapat menjaga suasana hati, sebab sarapan menjadi bahan energi yang membuat otak menjadi segar sehingga mood tetap bagus. Selain itu, dengan sarapan pagi dapat mencegah penyakit maag, sebab dengan sarapan lambung akan terisi untuk menetralisir asam lambung.
Jika lambung kosong terlalu lama akan meningkatkan asam lambung sehingga memicu rasa mual dan muntah.
Waktu Tepat Untuk Sarapan Pagi
Penentuan jam untuk sarapan pagi tidak hanya berdasarkan kebiasaan, namun pada jumlah energi yang digunakan (energy expenditure) selama 24 seseorang melakukan aktivitas. Tingkat energy expenditure akan meningkat seiring dengan waktu berjalan. Ketika siang hingga sore biasanya meningkatkan namun akan turun pada malam hari. Hal ini dikarenakan puncak kebutuhan energi yang berbeda-beda.
“Jam 6-9 menjadi waktu yang bagus untuk sarapan pagi dengan idealnya antara jam 7-8 tentu disesuaikan dengan jadwal aktivitas. Jangan sampai lewat dari jam 9, dikarenakan sudah masuk untuk persiapan kebutuhan makan siang,” kata Mirza
- Apa Yang Terjadi Jika Melewatkan Sarapan Pagi?
Ketika seseorang melewatkan sarapan pagi, tidak hanya berpengaruh bagi tubuh dan otak dalam jangka waktu yang pendek, namun adanya jangka panjang yang dapat mengintai jika terlalu sering mengabaikan sarapan pagi.
Mirza mengatakan risiko dari sering melewatkan sarapan pagi dapat terkena penyakit jantung koroner.
Berdasarkan riset, rentang usia 45-82 tahun yang melewatkan sarapan berisiko lebih tinggi terkena jantung koroner.
Risiko lainnya ialah Tekena kanker, sebab terganggunya keseimbangan metabolisme tubuh sehingga menyebabkan kelebihan atau kekurangan zat penting untuk kebutuhan sel tubuh sehingga meningkatkan risiko terkena kanker.
Selanjutnya, dapat menyebabkan penyakit demensia, hal ini dikarenakan penurunan pada fungsi otak yang dapat mempengaruhi fungsi kognitifnya.
“Sarapan harus tetap jadi kebiasaan dan perlu diperbaiki karena dampaknya terasa dalam jangka panjang. Kalau tidak, kita jadi lebih rentan terhadap masalah kesehatan, seperti penyakit tidak menular, yang bisa jadi penyebab kematian tertinggi di dunia,” tegas Dr Mirza
Komentar