Medan-BP: Seluruh masyarakat Kota Medan agar lebih meningkatkan kesadaran dan kemampuan untuk memelihara kebersihan dan kesehatannya. Banyak manfaat yang akan diperoleh dengan mencuci tangan sebelum atau sesudah melaksanakan aktifitas.
Walikota Medan Dzulmi Eldin didampingi Ketua TP PKK Kota Medan Hj Rita Maharani menyampaikan hal itu dan ikut cuci tangan bersama dengan puluhan dokter cilik serta pelajar di SD Yayasan Perguruan Pertiwi Jalan Budi kemakmuran Medan, Selasa (18/12).
Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia Tingkat Kota Medan 2018, diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk senantiasa membiasakan diri hidup bersih dan sehat.
“Dengan membiasakan diri mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktifitas, insya Allah kita akan terhindar dari berbagai penyakit seperti diare dan pneumonia. Kedua jenis penyakit inilah yang pada umumnya banyak menyerang anak-anak maupun orang dewasa,” kata Walikota.
Mengingat begitu vitalnya manfaat cuci tangan pakai sabun tersebut, Walikota pun berpesan agar anak-anak harus dilatih sejak dini mencuci tangan mereka menggunakan sabun sebelum maupun setelah melakukan aktifitas. Sebab, hasilnya akan sangat berarti bagi kelangsungan hidup generasi penerus bangsa ke depan.
Walikota selanjutya di hadapan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemko Medan, tokoh masyarakat beserta unsur Muspika Kecamatan Medan Barat serta siswa-siswi SD Pertiwi mengungkapkan, tujuan pembangunan kesehatan tidak hanya dilakukan sektor kesehatan saja melainkan semua sektor sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Atas dasar itulah dia, mengharapkan semua pihak, mulai tingkat kecamatan, kelurahan sampai lingkungan sebagai ujung tombak pembangunan untuk mengkampanyekan gerakan cuci tangan memakai sabun di tengah-tengah masyarakat.
“Marilah dnegan semangat kemitraan, kita selenggarakan pembangunan kesehatan guna mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri dan sejahtera di Kota Medan yang kita cintai bersama ini,” ungkapnya. (BP/EI)
Komentar