Wamendag Targetkan Ekspor AC Melonjak Lewat Produksi Lokal Daikin

Bekasi, HarianBatakpos.com – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti menyampaikan harapan besar terhadap peningkatan ekspor Indonesia saat meresmikan pabrik pendingin ruangan atau AC pertama milik PT Daikin Industries Indonesia (DIID) di kawasan industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Pabrik AC ini diharapkan menjadi salah satu momentum penting dalam memperluas pasar ekspor produk dalam negeri sekaligus meningkatkan investasi di Indonesia.

Menurut Wamendag Roro, pengoperasian pabrik AC Daikin di Bekasi bukan hanya membuka peluang pasar ekspor yang lebih luas, tetapi juga mampu mendorong penggerak roda ekonomi nasional. “Selamat atas pembukaan pabrik baru ini dan kami berharap momentum ini bisa meningkatkan investasi serta ekspor produk Indonesia ke berbagai negara,” ujar Dyah Roro Esti dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Dalam sambutannya, Roro juga menegaskan pentingnya kontribusi nyata dari PT Daikin Industries Indonesia dalam mendorong kegiatan ekspor AC dari Indonesia. Pada 2027, DIID menargetkan ekspor AC ke Filipina sebagai bagian dari strategi ekspansi pasar global. Selain itu, Wamendag Roro menekankan agar DIID meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai upaya mendukung produk lokal dan mengurangi ketergantungan impor.

Baca Juga : Cek Bansos PKH dan BPNT Tahap 3 Juli 2025 Lewat HP, Ini Cara dan Besaran Bantuan

“Saya harap Daikin bisa terus meningkatkan level TKDN, sehingga industri dalam negeri semakin kuat dan ekspor AC Indonesia semakin bertumbuh,” tambah Roro saat peresmian pabrik AC di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (14/5/2025).

Indonesia saat ini menempati posisi ke-28 sebagai eksportir AC terbesar dunia dengan pangsa pasar sebesar 0,29 persen. Nilai ekspor AC Indonesia pada 2024 mencapai 197,6 juta dolar AS dan mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 85,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Amerika Serikat menjadi tujuan utama ekspor AC Indonesia dengan pangsa pasar terbesar yakni 68,27 persen, disusul oleh Vietnam (20,68 persen), Korea Selatan (6,38 persen), Malaysia (5,51 persen), dan Taiwan (2,73 persen). Peningkatan ekspor ini menunjukkan potensi besar industri AC nasional yang terus berkembang.