Jakarta, Harianbatakpos.com – Hubungan antara Jepang dan Indonesia telah terjalin erat selama bertahun-tahun. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan pentingnya memperkuat hubungan ini lebih lanjut.
Dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, Yoichi Watanabe, di Tokyo, Sudaryono mengimbau Jepang untuk memperluas kerja sama dalam bidang pertanian.
“Jepang dan Indonesia memiliki hubungan yang baik dan telah berlangsung lama. Kami ingin memperluas kerja sama ini di sektor pertanian, termasuk dalam ekspor-impor, transfer teknologi, pelatihan, dan lainnya,” ungkap Sudaryono di Jakarta, Sabtu (19/10/2024).
Lebih lanjut, Sudaryono mengajak Jepang untuk berinvestasi di Indonesia, terutama di sektor pertanian, perdagangan, pelatihan, dan teknologi. Ia menyoroti potensi Indonesia sebagai negara tropis dalam memproduksi berbagai komoditas pertanian, serta berharap ada transfer teknologi dari Jepang agar produk hortikultura Indonesia memenuhi standar kualitas internasional. Hal ini sejalan dengan fokus utama presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, mengenai ketahanan pangan.
Mencapai ketahanan pangan memerlukan pendekatan modern, termasuk mekanisasi, peningkatan sumber daya manusia, dan penerapan teknologi canggih. Salah satu upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional adalah melalui program cetak sawah baru seluas 3 juta hektar. Rencana tersebut akan memanfaatkan lahan yang ada tanpa melakukan deforestasi.
Sudaryono menegaskan bahwa proyek pencetakan sawah baru telah dimulai dan tidak akan melibatkan deforestasi.
“Kami akan memanfaatkan lahan yang tersedia, termasuk lahan rawa, dengan sistem irigasi yang sesuai dan kami juga berharap Jepang dapat berpartisipasi dalam proyek cetak sawah ini,” tutupnya.
Komentar