Headline Peristiwa
Beranda » Berita » Warga Asahan Blokir Akses Tol Kisaran, Gelar Makan Siang di Tengah Jalan

Warga Asahan Blokir Akses Tol Kisaran, Gelar Makan Siang di Tengah Jalan

Suasana saat terjadi pemblokiran akses menuju Tol Kisaran.

Asahan, harianbatakpos.com – Aksi unjuk rasa ratusan warga di Asahan, Sumatera Utara, terus berlanjut dengan memblokir akses menuju jalan Tol Kisaran. Sudah lebih dari 4 jam warga bertahan di jalan sebagai bentuk kekecewaan terhadap kondisi infrastruktur yang tak kunjung diperbaiki.

Dipantau dari akun website detikSumut, Kamis (12/9/2024), pukul 12.00 WIB, massa aksi belum membubarkan diri dan bahkan menggelar makan siang bersama di tengah jalan yang rusak. Nasi yang mereka santap merupakan hasil sumbangan dari masyarakat desa setempat.

Aksi ini dipusatkan di Simpang Gedangan, Desa Gedangan, Kecamatan Pulo Bandring, Kabupaten Asahan.

Pengedar Narkoba Ditangkap Polrestabes Medan

Tuntutan utama warga adalah kepastian perbaikan jalan yang sudah rusak sejak lama, bahkan sebelum proyek Tol Kisaran dimulai. Mereka meminta Bupati atau Wakil Bupati Asahan untuk datang langsung menemui mereka di lokasi aksi.

“Tuntutan kami sederhana, kami hanya ingin tahu kapan perbaikan jalan ini dilakukan. Sudah bertahun-tahun rusak, bahkan hingga proyek tol selesai, jalan ini tetap tak diperbaiki, padahal jaraknya hanya satu kilometer dari pintu tol Kisaran,” ujar Arif, koordinator aksi.

Aksi ini membuat akses kendaraan dari Kabupaten Simalungun dan Pematangsiantar menuju pintu Tol Kisaran dan sebaliknya terhambat, menimbulkan antrean panjang.

Sebelumnya, pihak Pemkab Asahan sudah mengutus beberapa pejabat untuk menemui warga, termasuk Camat Kecamatan Pulo Bandring Bambang Sujarwo dan Kabag Pembangunan Pemkab Asahan Haris Muda Rambe.

Aksi Dramatis: Wanita Teriak Histeris Cegah Tower PLN

Dalam pernyataannya, Haris menyebut bahwa jalan sepanjang dua kilometer akan diperbaiki dengan dana PAPBD Provinsi Sumut pada akhir
November 2024.

“Kepastian perbaikan jalan sudah ada, akhir Bulan November ini pembangunan pasti dimulai,” ujar Haris.

Namun, jawaban tersebut tidak diterima warga. Mereka bersikeras agar Bupati atau Wakil Bupati Asahan datang langsung untuk menyampaikan kepastian tersebut kepada mereka.

Hingga berita ini ditulis, aksi pemblokiran jalan masih berlangsung dan warga tetap bertahan menunggu kehadiran pemimpin daerah tersebut. “Jika Bupati atau Wakil Bupati tak datang, kami tidak akan bubar,” tegas Arif. (BP/CW1)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *