Headline Nasional
Beranda » Berita » Warga RI Mulai Putus Asa Cari Lowongan Kerja

Warga RI Mulai Putus Asa Cari Lowongan Kerja

Ilustrasu (foto/ist)

Jakarta, harianbatakpos.com – Masyarakat Indonesia makin pesimis terhadap perekonomian. Berdasarkan data terbaru dari Bank Indonesia (BI), keyakinan masyarakat dalam memandang ekonomi Indonesia saat ini maupun prospek ke depan makin melemah.

Hasil Survei BI pada Agustus 2025 mencatat terjadinya penurunan kepercayaan terutama pada indikator yang menggambarkan persepsi masyarakat terhadap ekonomi nasional.

Data Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang dirilis BI menunjukkan tren penurunan. Pada Agustus 2025, IKE tercatat hanya sebesar 105,1 atau turun 1,5 poin dibandingkan periode Juli 2025 yang berada di level 106,6.

Perjuangan Anak Sigumpar Menuju Deklarasi Nommensen Apostel Batak

Penurunan IKE di periode Agustus turut menjadi yang terendah sejak April 2022, ketika itu IKE berada di zona pesimis di angka 98,9 imbas dari hantaman pandemi Covid-19 varian Delta.

IKE sendiri merupakan indikator yang menggambarkan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi nasional, meliputi penghasilan saat ini, ketersediaan lapangan kerja, serta pembelian barang tahan lama. Jika IKE turun, artinya daya beli, peluang kerja, dan minat konsumsi masyarakat tengah melemah, yang pada akhirnya bisa menjadi hambatan bagi pertumbuhan ekonomi.

Penurunan angka Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini tidak lepas dari turunnya Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK). Pada Agustus 2025, IKLK tercatat sebesar 93,2 atau kembali masuk ke zona pesimis yakni di bawah 100 dan menjadikannya empat bulan beruturt-turut berada di area pesimis sejak Mei 2025.

Angka ini sekaligus menjadi yang terlemah sejak Maret 2022, ketika IKLK berada di level 87,7. Melemahnya IKLK menunjukkan bahwa masyarakat menilai lapangan kerja semakin sulit didapat.

Kata Calon Hakim Agung, Hukuman Mati Perlu untuk Shock Therapy

Hal ini berbahaya bagi perekonomian karena penurunan optimisme terkait pekerjaan akan berdampak langsung pada konsumsi rumah tangga. Jika masyarakat merasa sulit memperoleh atau mempertahankan pekerjaan, maka kecenderungan mereka untuk menahan belanja semakin tinggi. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menekan permintaan dalam negeri dan memperlambat laju pemulihan ekonomi Indonesia.

Menurunnya keyakinan masyarakat akan ekonomi saat ini hingga IKLK yang kembali di zona pesimis seiring dengan kenaikan jumlah pengangguran di Indonesia. (RED)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *