Medan, HarianBatakpos.com – Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kamu sering mendengar istilah “OVT,” tetapi sebenarnya OVT artinya apa? OVT atau overthinking adalah kondisi mental yang menggambarkan seseorang yang terlalu banyak berpikir atau merenungkan suatu hal secara berlebihan. Kondisi ini tidak hanya menguras energi mental, tetapi juga dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Yuk, pahami lebih lanjut tentang kondisi ini!
OVT Artinya Apa?
OVT adalah singkatan dari overthinking, yang dalam bahasa Indonesia berarti “terlalu banyak berpikir.” Overthinking merujuk pada kebiasaan memikirkan suatu masalah, keputusan, atau situasi secara berlebihan hingga menyebabkan kecemasan dan stres. Kondisi ini sering muncul dalam dua bentuk utama:
- Rumination (Mengulang Masa Lalu)
Bentuk overthinking ini terjadi ketika seseorang terus memikirkan kesalahan, keputusan, atau pengalaman masa lalu. Misalnya, berpikir berulang kali, “Mengapa aku mengatakan itu?” atau “Apa yang terjadi jika keputusan yang aku buat salah?” - Worrying (Kekhawatiran tentang Masa Depan)
Bentuk ini melibatkan kecemasan berlebihan tentang apa yang mungkin terjadi di masa depan. Contohnya adalah berpikir, “Bagaimana jika semuanya tidak berhasil?” atau “Apa yang orang lain pikirkan tentang aku?”
Overthinking sering kali dikaitkan dengan gangguan kecemasan, tetapi banyak juga orang yang tanpa diagnosis kesehatan mental tertentu turut mengalaminya. Beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya overthinking antara lain adalah:
- Perfeksionisme: Keinginan untuk membuat keputusan yang sempurna.
- Trauma: Pengalaman masa lalu yang memengaruhi cara seseorang menghadapi masalah.
- Stres Lingkungan: Tekanan dari pekerjaan, hubungan, atau situasi kehidupan.
Menurut studi dalam Journal of Social Epistemology, untuk memahami pikiran orang lain tidak selalu membutuhkan pemikiran mendalam atau overthinking. Sebaliknya, interaksi langsung adalah cara utama untuk mengetahui pikiran seseorang. Terlalu banyak berpikir dapat mengganggu interaksi sosial yang lebih spontan dan langsung. Oleh karena itu, pemikiran yang berlebihan atau overthinking dalam hubungan sosial sering kali tidak efektif.
Meskipun overthinking bisa terasa melelahkan, ada beberapa cara efektif untuk mengatasinya. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu coba:
- Sadari Pola Pikir Overthinking
Langkah pertama adalah menyadari ketika kamu sedang overthinking. Jika kamu mendapati dirimu terus-menerus memikirkan hal yang sama tanpa menemukan solusi, berhentilah sejenak dan tanyakan pada dirimu, “Apakah ini membantu?” - Alihkan Perhatianmu
Melibatkan diri dalam aktivitas lain dapat membantu mengalihkan perhatian dari overthinking. Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan termasuk:- Berolahraga seperti berlari atau yoga.
- Melakukan hobi seperti menggambar atau bermain musik.
- Menghabiskan waktu dengan teman atau keluarga.
- Latihan Mindfulness
Mindfulness adalah teknik yang melibatkan fokus pada saat ini tanpa menghakimi. Latihan ini membantu mengurangi overthinking dengan membawa perhatian kembali ke apa yang sedang terjadi di sekitarmu. - Tulis Pikiranmu
Menulis di jurnal dapat membantu mengurai kekhawatiran dan memberikan perspektif baru. Jika pikiranmu masih mengganggu, coba cari pola tertentu yang muncul. - Atur Waktu untuk Memikirkan Masalah
Tentukan waktu tertentu untuk memikirkan masalah, misalnya 15 menit sehari. Setelah waktu itu habis, komitmenlah untuk tidak memikirkan hal tersebut lagi. - Cari Dukungan dari Orang Lain
Berbagi pikiran dengan orang yang dipercaya dapat membantu mengurangi beban mental. Teman, keluarga, atau terapis bisa memberikan sudut pandang baru yang lebih objektif. - Fokus pada Hal yang Dapat Dikendalikan
Overthinking sering kali melibatkan hal-hal yang di luar kendali kita. Alihkan fokus pada apa yang bisa kamu lakukan dan tinggalkan kekhawatiran tentang hal-hal yang tidak bisa diubah. - Pertimbangkan Bantuan Profesional
Jika overthinking mulai memengaruhi kualitas hidupmu, tidak ada salahnya mencari bantuan dari psikolog atau konselor. Mereka dapat memberikan strategi yang sesuai untuk mengelola kecemasanmu.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, kamu bisa mulai mengurangi overthinking dan kembali mendapatkan kontrol atas pikiranmu. Jangan biarkan kondisi ini menguras energi mentalmu lebih lama lagi.
Komentar