Jakarta, HarianBatakpos.com – Benjolan di payudara memang tidak selalu mengarah pada kondisi yang berbahaya, seperti kanker payudara. Namun, tetap penting untuk mewaspadai benjolan tersebut. Pasalnya, benjolan di payudara yang berbahaya dan tidak berbahaya seringkali menunjukkan ciri-ciri yang mirip.
Sebagian besar benjolan di payudara disebabkan oleh hal yang tidak berbahaya, seperti siklus menstruasi atau perubahan hormon. Benjolan ini juga bisa terjadi akibat saluran susu yang tersumbat, infeksi, atau cedera payudara.
Kenali Penyebab Benjolan di Payudara yang Tidak Berbahaya
Ada beberapa penyebab umum benjolan di payudara yang tidak berbahaya:
- Kista Payudara
Kista payudara adalah kantung berisi cairan yang sering dialami wanita di atas usia 35 tahun. Kista ini biasanya membesar sebelum menstruasi dan mengecil setelahnya. - Payudara Fibrokistik
Perubahan hormon selama siklus menstruasi bisa menyebabkan payudara terasa kenyal, penuh, dan nyeri. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita berusia 30–50 tahun. - Fibroadenoma
Fibroadenoma adalah benjolan jinak yang sering dialami wanita muda. Benjolan ini terasa padat, halus, dan mudah digerakkan saat disentuh. - Infeksi Payudara
Infeksi payudara atau mastitis, yang sering dialami ibu menyusui, dapat menyebabkan benjolan yang disertai rasa nyeri, demam, dan kulit memerah.
Gejala Benjolan di Payudara yang Perlu Diwaspadai
Benjolan di payudara juga bisa menjadi tanda kanker payudara. Beberapa ciri yang patut dicurigai meliputi:
- Benjolan terasa keras atau berbeda dari jaringan sekitarnya.
- Benjolan menyebar ke area lain, seperti ketiak atau leher.
- Tidak hilang setelah menstruasi.
- Payudara memar tanpa sebab atau mengalami perubahan bentuk.
- Kulit payudara berubah, seperti mengerut atau bersisik.
- Cairan abnormal keluar dari puting, seperti darah atau nanah.
Jika mengalami gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk memastikan penyebab dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Pentingnya Deteksi Dini Benjolan di Payudara
Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Anda bisa memulai dengan melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Jika ditemukan benjolan, lakukan pemeriksaan medis, seperti biopsi, mammografi, atau MRI.
Dokter akan menentukan langkah penanganan sesuai dengan sifat benjolan. Jika jinak, pemantauan atau pengobatan sederhana mungkin cukup. Namun, untuk benjolan ganas, tindakan lebih lanjut seperti operasi atau terapi kanker akan diperlukan.
Segera periksakan diri ke dokter jika menemukan benjolan di payudara. Penanganan dini adalah langkah terbaik untuk menjaga kesehatan Anda.
Komentar