Medan, HarianBatakpos.com – Korsleting AC menjadi penyebab kebakaran yang merugikan bagi Wilis Suryandari, warga Jalan Akasia Nomor 10, Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun. Kebakaran yang terjadi pada siang hari, sekitar pukul 13.50, ini melahap seluruh isi kamar di lantai dua rumahnya yang berukuran 4 x 5 meter. Insiden ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga peralatan elektronik agar tetap aman dan terawat.
Kebakaran ini pertama kali dicium oleh tetangga, Fery, yang merasakan bau gosong. Ia segera meminta bantuan warga lainnya setelah melihat api berkobar. Pemilik rumah dan anaknya yang berada di lantai satu segera berusaha memadamkan api, namun situasi semakin genting sehingga warga lainnya menghubungi petugas pemadam kebakaran. Dalam waktu yang relatif singkat, empat unit mobil pemadam kebakaran dan 18 personel berhasil mengendalikan api sebelum menyebar ke ruangan lain, dilansir dari jawapos.com.
Kepala UPT Pemadam Kebakaran Kota Malang, Agoes Soebekti, menyatakan, proses pemadaman berlangsung sekitar 17 menit. “Beruntung api tidak menyebar dan hanya berkobar di satu ruangan,” ujarnya. Namun, kerugian yang dialami pemilik rumah diperkirakan mencapai Rp 20 juta, mengingat barang-barang di dalam kamar seperti dua lemari, satu kasur, dan AC hangus terbakar.
Kasus korsleting AC ini mengingatkan kita akan pentingnya melakukan pemeriksaan rutin terhadap peralatan listrik di rumah. Memastikan bahwa semua peralatan dalam keadaan baik dan tidak ada kabel yang terkelupas atau rusak dapat mencegah terjadinya kebakaran yang berbahaya.
Dengan meningkatnya penggunaan AC di rumah tangga, edukasi mengenai keamanan peralatan listrik harus ditingkatkan. Kesadaran akan potensi risiko korsleting akan membantu masyarakat lebih berhati-hati dalam menggunakan perangkat elektronik.
Komentar