Medan, HarianBatakpos.com – Populasi tikus meningkat secara signifikan, dan hal ini perlu diwaspadai mengingat potensi penyebaran penyakit. Menurut Kompas.com, perubahan iklim merupakan salah satu faktor penyebab utama yang mendukung pertumbuhan populasi tikus di perkotaan secara global.
Tikus, meskipun bukan termasuk dalam kategori zoonosis, bertindak sebagai vektor yang dapat menularkan berbagai penyakit zoonotik. Penelitian terbaru di Science Advances menunjukkan bahwa suhu bumi yang meningkat akan mempermudah tikus untuk berkembang biak, bahkan dalam kondisi cuaca buruk.
Profesor biologi Jonathan Richmond menegaskan, “Kami cukup yakin bahwa peningkatan asupan makanan juga akan menyebabkan lebih banyak serangan reproduksi pada tikus-tikus ini.”
Selain itu, berkurangnya vegetasi dan kondisi pemukiman yang semakin padat di kota-kota membuat tikus semakin mudah berkembang biak. Studi tersebut mengungkapkan bahwa 16 kota di seluruh dunia mengalami ledakan populasi tikus, dengan beberapa kota berhasil mengelola situasi ini lebih baik dibandingkan yang lain.
Misalnya, New Orleans dan Tokyo menunjukkan penurunan populasi tikus berkat sistem pelaporan yang baik, dilansir dari Kompas.com.
Salah satu alasan utama untuk khawatir tentang populasi tikus yang meningkat adalah kemampuan mereka untuk menularkan lebih dari 50 patogen zoonosis. Tikus dapat menyebarkan bakteri, virus, dan parasit melalui berbagai cara, termasuk gigitan dan ekskreta. Penyakit yang dapat ditularkan termasuk leptospirosis dan hantavirus pulmonary syndrome, yang memiliki gejala serius bagi kesehatan manusia.
Dengan demikian, penting bagi masyarakat untuk waspada terhadap peningkatan populasi tikus dan mengambil langkah-langkah pencegahan agar penyebaran penyakit dapat diminimalisir. Kesadaran dan tindakan kolektif akan sangat membantu dalam mengatasi masalah ini.
Komentar