Dalam era di mana teknologi terus berkembang pesat, Web3 Wallet telah muncul sebagai salah satu sistem teknologi terbaru yang menggabungkan desentralisasi, teknologi blockchain, dan ekonomi berbasis token. Konsep ini tidak hanya mengubah cara kita berinteraksi dengan internet, tetapi juga membuka peluang baru, termasuk di bidang investasi kripto.
Salah satu inovasi menarik terkait dengan Web3 adalah kemunculan dompet Web3 pertama di Indonesia yang diberi nama Pintu Web3 Wallet, yang dimiliki oleh PT Pintu Kemana Saja (PINTU). Dompet ini menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan dengan dompet kripto konvensional.
“Pintu Web3 Wallet dirancang untuk menyederhanakan kompleksitas yang ada dalam mengakses dunia Web3. Pintu Web3 Wallet tidak hanya memberikan kemudahan akses, melainkan memprioritaskan keamanan pengguna dengan menggunakan teknologi Multi-Party Computation (MPC) untuk meningkatkan keamanan dalam berinteraksi di dunia Web3,” kata Founder & CEO PINTU, Jeth Soetoyo.
Salah satu keunggulan utama dari Pintu Web3 Wallet adalah kemampuannya untuk menyediakan akses mudah ke berbagai aset kripto, mengoleksi non-fungible token (NFT), berinteraksi dengan beragam Decentralized Applications (dApps), platform Decentralized Finance (DeFi), hingga Decentralized Exchange (DEX).
Menariknya, adopsi Web3 tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga secara global. Menurut survei yang dilakukan oleh Coinbase Institute pada tahun 2023, adopsi Web3 secara global diperkirakan akan meningkat secara signifikan dalam tiga tahun mendatang, mencapai peningkatan hingga 48%.
Pintu Web3 Wallet menggunakan teknologi MPC yang memberikan tingkat keamanan tinggi. Sebagai dompet non-custodial atau self-custody, teknologi MPC memungkinkan Pintu Web3 Wallet memiliki keunggulan seperti dompet yang bersifat centralized dan self-custody, namun tetap mengedepankan fitur desentralisasi.
Baca Juga: Pendapatan Mining Bitcoin Capai Puncak $107 Juta di Hari Halving BTC
Dengan teknologi MPC, Pintu Web3 Wallet dapat memecahkan masalah yang sering dialami oleh dompet kripto tradisional. Hal ini dilakukan dengan mendistribusikan kepemilikan private key ke beberapa pihak, sehingga meminimalisir risiko kegagalan tunggal (single point of failure) dan ancaman peretasan.
“Mudah dan aman menjadi hal utama yang kami hadirkan dalam Pintu Web3 Wallet. Dari sisi keamanan, pengguna tidak perlu khawatir lagi akan adanya risiko kehilangan seed phrase atau menjumpai kesulitan dalam proses yang rumit. Penggunaan teknologi MPC dapat menghilangkan kebutuhan pengguna untuk mengelola atau menghafal seed phrase tanpa perlu mengorbankan manfaat keamanan dan self-custody,” ungkap Jeth.
Dengan kemunculan dompet Web3 pertama di Indonesia dan terus berkembangnya adopsi Web3 secara global, dapat diharapkan bahwa teknologi ini akan menjadi bagian integral dari landscape teknologi modern, membuka peluang baru dan mengubah cara kita berinteraksi dengan internet dan ekonomi digital.
Peningkatan Adopsi Web3 dan Antisipasi Masa Depan
Web3 Muncul Sebagai Terobosan Baru dalam Dunia Teknologi Modern
Seiring dengan kemunculan Pintu Web3 Wallet dan peningkatan adopsi Web3 secara global, prospek masa depan teknologi ini tampak semakin menjanjikan. Para ahli dan pelaku industri memperkirakan bahwa adopsi Web3 akan terus meningkat, membuka pintu bagi inovasi dan transformasi lebih lanjut di berbagai sektor.
Indonesia, sebagai salah satu negara yang semakin aktif dalam mengadopsi teknologi baru, diproyeksikan akan menjadi salah satu pasar potensial untuk pertumbuhan Web3 di masa mendatang. Potensi ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi digital yang pesat di negara ini serta minat yang terus berkembang dari masyarakat terhadap investasi kripto dan teknologi blockchain.
Melalui Pintu Web3 Wallet, PT Pintu Kemana Saja (PINTU) berkomitmen untuk terus memperluas ekosistem Web3 di Indonesia dan memperkenalkan lebih banyak fitur dan layanan inovatif dalam dompet mereka. Hal ini diharapkan dapat mempercepat adopsi Web3 di tingkat lokal dan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi digital di negara ini.
Selain itu, peran pendidikan dan sosialisasi juga dianggap krusial dalam mempercepat adopsi Web3 di Indonesia. Pintu Academy, sebagai bagian dari upaya PT Pintu Kemana Saja (PINTU) dalam meningkatkan literasi kripto dan teknologi blockchain di masyarakat, terus menyediakan sumber daya dan pelatihan untuk membantu pengguna memahami konsep-konsep yang mendasari Web3 dan manfaatnya.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan bahwa Indonesia dapat menjadi salah satu pemimpin dalam adopsi dan pemanfaatan teknologi Web3 di tingkat global. Dengan kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, akademisi, dan masyarakat, kita dapat membangun ekosistem yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik dalam dunia teknologi digital.
Komentar