14 Orang Menjadi Tersangka Dalam Kerusuhan Pemilihan Bupati Tapanuli Utara

Medan-BP: Kerusuhan di depan Kantor Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) berujung pada penetapan 14 orang tersangka. Seluruhnya menjadi tersangka kasus pengerusakan saat berunjuk rasa pada Senin (16/7) lalu.

Kasubbag Humas Polres Taput Aipa W Barimbing mengungkapkan sebelumnya ada 17 orang yang diamankan. Namun yang ditetapkan menjadi tersangka hanya 14 orang. Sedangkan tiga lainnya terbukti tidak melakukan pengerusakan.

“Yang tiga itu sudah kita pulangkan,” ujar Barimbing, Jumat (20/7).

Saat pemeriksaan awal, Polres Taput memakai kantor Polres Toba Samosir untuk keamanan. Karena saat itu massa masih terkonsentrasi.

“Kita menghindari ada penyerangan massa ke Polres Taput. Pimpinan mengambil inisiatif untuk penyelidikannya kita pindahkan ke Tobasa,” ujarnya.

Saat ini kasusnya sudah dilimpahkan ke Polda Sumut. 14 orang tersangkanya pun sudah diboyong ke Polda Sumut dan ditahan di sana.

Saat disinggung belasan tersangka tersebut, pihaknya enggan membeberkan detail. Hanya saja, dari awal sempat mencuat wacana, massa itu adalah dari pendukung pasangan Calon Jonius Taripar Hutabarat-Frengky Simanjuntak.

 “Penyidikan tidak kepada masalah Pilkada. Kita ke tindak pidananya. Artinya, yang kita proses adalah bukan nama ini. Mereka mengatasnamakan dari Masyarakat Taput Peduli Demokrasi dan Keadilan,” ujarnya.

Sebelumnya, kerusuhan pecah di Kantor Panwaslih Taput. Massa melakukan aksi bakar ban di depan kantor. Sempat beredar kabar bahwa massa menggunakan bom molotov. Namun kepolisian membantah itu merupakan botol bensin yang digunakan untuk membakar ban.

“Bukan (molotov) itu hanya untuk bakar ban. Mereka mengambil minyak dalam botol. Saat ban dilempar ke arah Kantor Panwaslih, dilemparkan lah botol yang berisi minyak itu. Supaya itu terbakar,” jelasnya.

Dalam kerusuhan itu, tiga polisi yang menjaga Kantor Panwaslih terluka. Mereka terkena lemparan batu dari massa.

Sampai saat ini, kondisi di Taput sudah berangsur kondusif. Namun polisi masih melakukan penjagaan di seputar kantor Panwaslih. Pasukan Bawah Kendali Operasi (BKO) dari Brimob di beberapa kesatuan juga masih berada di sana. (BP/JP)

Penulis:

Baca Juga