21 Triliun Anggaran Pembersihan Danau Toba Dipertanyakan

MEDAN-BP: Pemerintah diharapkan tidak hanya omong doang (omdo) sehubungan Geopark Kaldera Toba menuju Geopark Global UNESCO.
Sebagaimana ajakan maupun himbauan Sekdaprovsu Dr Ir Hj R Sabrina MSi meminta semua pihak terkait, khususnya Pemerintah Daerah (Pemda) dari tujuh kabupaten di kawasan Danau Toba, untuk bersatu dan kompak bekerja sama demi mewujudkan Geopark Kaldera Toba menuju Geopark Global UNESCO.
Bila diamati lokasi perairan danau Toba tampaknya belum ada tanda-tanda perubahan. Baik dari segi kebersihan maupun perubahan perbaikan pembanguanan infrastruktur di kawasan dan pinggiran perairan danau toba.
Kategori jorok dan semrawut seperti sediakala masih mewarnai kawasan danau Toba. Uraian jorok ternyata masih ditemukan toilet, eceng gondok dan keramba.
Semisal pinggiran perairan danau Toba tampak masih dihiasi kerambah milik masyarakat. Dimana kerambah apung ini masih berkembang luas diperairan tanpa ada tindakan tegas oleh pemerintah daerah.
Diyakini sentuhan dan tindakan pemerintah mengawali proses menuju Geopark Global UNESCO bakal tak berprogres diakhir tahun 2018.
Padahal 2 tahun target Pemerintah untuk membenahi Geopark danau Toba. Dengan prediksi anggaran 21 triliun rupiah.
Sejak tahun 2017 hingga sekarang tahun 2018 pembangunan sudah seharusnya berjalan sesuai program. Namun hingga saat ini tak terlihat adanya pembangunan infrastruktur dan pembersihan.
Gubsu T Erry pada tahun 2017 mengakui dana 21 triliun anggaran danau Toba. Dengan uraian Rp 10 triliun dari pemerintah, 11 triliun dari swasta. Kata mantan gubsu itu, 10 triliun untuk pembangunan infrastruktur jalan tol dan pembersihan danau Toba.
Akan tetapi danau Toba masih seperti dulu, tampak belum ada perubahan signifikan.
Pertanyaannya kemana dana yang telah digunakan?
Badan otoritas danau Toba diminta supaya menjelaskan alokasi anggaran tersebut, ujar tokoh masyarakat Toba Samosir Sumatera Utara, Viktor Sinaga dan rekan.
Diketahui, Tim Asesmen Geopark Kaldera Toba akan datang mengunjungi Kaldera Toba untuk melakukan penilaian pada tanggal 1-4 Agustus 2018. (BP/MM)
Komentar