Sejarah
Beranda » Berita » Rahasia di Balik Hari Bersejarah! Inilah Latar Belakang Konferensi Asia-Afrika yang Membangkitkan Kerjasama Antar Bangsa

Rahasia di Balik Hari Bersejarah! Inilah Latar Belakang Konferensi Asia-Afrika yang Membangkitkan Kerjasama Antar Bangsa

18 April, sebuah tanggal yang tidak bisa dilupakan oleh sejarah! Hari itu ditandai sebagai peringatan Konferensi Asia Afrika di Bandung, sebuah peristiwa yang mengguncang geopolitik dunia. Libatkan 29 negara, termasuk Indonesia, Filipina, Thailand, India, dan Pakistan, konferensi ini menjadi tonggak penting dalam mengembangkan kerja sama di antara bangsa-bangsa Asia dan Afrika. DetikSumut telah mengurai secara eksklusif latar belakang peristiwa megah ini yang bisa Anda temukan di sini!

Dunia pasca-Perang Dunia II dipenuhi oleh konflik dan ketidakstabilan. Bangsa-bangsa Asia dan Afrika terutama merasakan beban dari konflik baru yang melanda wilayah mereka. Dari Korea hingga Palestina, pertikaian merajalela. Inilah yang memunculkan pembagian dunia menjadi dua blok kekuatan: Barat dan Timur.

Meskipun sebagian besar negara Asia dan Afrika sudah merdeka, banyak yang masih berjuang melawan penjajahan. Indonesia dengan Irian Barat, India dan Pakistan dengan Kahmir, serta konflik di Timur Tengah terkait Palestina, semuanya menjadi sorotan. Badan perdamaian internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), masih berjuang menyelesaikan krisis-krisis ini.

Pacu Jalur Kuansing, Warisan Budaya Riau yang Mendunia

Dari kekacauan ini muncul gagasan kolaboratif: Konferensi Asia Afrika. Sebagai panggung persamaan nasib, sejarah, dan tantangan yang dihadapi, konferensi ini lahir dari semangat kesatuan. Sebelum pelaksanaan konferensi ini, ada Konferensi Colombo dan Bogor yang menandai langkah awal menuju kerja sama ini.

Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika menjadi titik awal sebuah perjalanan yang megah. Dengan lima negara penggagas – Indonesia, India, Birma, Pakistan, dan Sri Lanka – konferensi ini berlangsung dari 18 hingga 24 April 1955. Bandung, Jawa Barat, dipilih sebagai tuan rumah pertama karena iklimnya yang sejuk dan suasana yang mendukung.

Dasasila Bandung, sebuah manifesto perdamaian dunia, menjadi hasil dari konferensi ini. Isinya mencakup sepuluh prinsip penting, mulai dari menghormati hak asasi manusia hingga menyelesaikan perselisihan internasional dengan cara damai.

Inilah momen di mana Indonesia menjelma menjadi pusat perhatian dunia: sebagai tuan rumah, penyelenggara, dan pemimpin dalam upaya menjaga perdamaian dunia.

Sejarah Hari Bank Indonesia 5 Juli, Tonggak Kedaulatan Moneter RI

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *