Bencana Alam Nasional
Beranda » Berita » Presiden Jokowi Minta Warga NTB Bangun Rumah Tahan Gempa

Presiden Jokowi Minta Warga NTB Bangun Rumah Tahan Gempa

Indonesian President Joko Widodo inspects a guard of honour during a ceremonial reception at the Presidential Palace in New Delhi on December 12, 2016. / AFP / MONEY SHARMA (Photo credit should read MONEY SHARMA/AFP/Getty Images)

JAKARTA-BP: Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa Lombok di Lapangan Sepak Bola Gunung Sari, Lombok Barat. Dia membebaskan warga Lombok untuk membangun kembali rumah-rumah mereka yang hancur, dengan berbagai tipe.

“Boleh membangun rumah tipe apa saja dari batako, batu bata atau kayu, asalkan konstruksinya tahan gempa,” kata dia dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Senin, 3 September 2018.

Dalam apel siaga tersebut, Jokowi menjelaskan Indonesia berada di wilayah cincin api, sehingga rawan terhadap gempa. Karena itu, Jokowi meminta masyarakat, terutama warga Lombok, untuk belajar dari pengalaman dan membangun bangunan tahan gempa.

Tel Aviv Hancur: Iran Balas Serangan Israel dengan Rudal Mematikan!

Proses rehabilitasi bangunan tersebut, kata Jokowi akan terus dia pantau lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. “Saya akan terus cek dan kontrol pembangunan rumah-rumah yang rusak,” ujar Jokowi.

Fokus pembangunan dalam rehabilitasi ini, kata Jokowi , ialah fasilitas umum, agar aktivitas masyarakat dapat berjalan normal. Dari 12 jembatan yang sedang diperbaiki, Jokowi mengatakan 10 jembatan sudah selesai. Antara lain di Kali Padet, Panggung, Lokok Koangan, Sapit II, Embar-Embar, Sokong A, Lempenge I, Luk I, Sidutan dan Segundi.

Saat mendampingi Jokowi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, memaparkan data rumah warga yang rusak, yaitu 11.392 rusak ringan, 3.556 rusak sedang, 17.769 rusak berat. “Saat ini juga sedang dilakukan mobilisasi penempatan fasilitator dan pelatihan fasilitator untuk pembuatan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) di 20 lokasi untuk percontohan bagi masyarakat,” tutur Basuki.

Sebelumnya, Kepala Pusat Litbang Permukiman Balitbang Kementerian PUPR Arief Sabarudin memaparkan teknologi RISHA menggunakan panel knock down sehingga mudah dipasang dan lebih cepat penyelesaiannya, serta biaya lebih murah dibandingkan konstruksi rumah konvensional.

Gaji Kepala Daerah Rendah, Korupsi Tinggi: Apa Solusinya?

Arief Sabarudin mengatakan dengan jumlah rumah yang rusak cukup banyak dan kebutuhan proses rekonstruksi rumah yang cepat, maka produksi panel-panel beton RISHA akan dilakukan di workshop sehingga kualitas dan ukurannya bisa terstandardisasi. Panel beton tersebut kemudian akan disebar dan pemasangannya dilakukan oleh masyarakat dengan pendampingan dari Kementerian PUPR.

Sumber: Tempo (ES)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan