Mengapa Komunikasi Penting bagi Kejaksaan
HarianBatakpos,com, JAKARTA – BP: Komunikasi adalah fondasi dari setiap aktivitas manusia, termasuk dalam lembaga negara seperti Kejaksaan. Komunikasi memungkinkan manusia untuk berinteraksi dan berhubungan dalam berbagai konteks kehidupan, baik di rumah, tempat kerja, pasar, maupun dalam masyarakat. Tanpa komunikasi, tidak ada individu yang bisa terlepas dari interaksi ini.
Pengetahuan manusia berkembang dari waktu ke waktu karena komunikasi yang efektif. Komunikasi membentuk sistem sosial yang saling bergantung, sehingga masyarakat dan komunikasi tidak dapat dipisahkan.
Definisi dan Pentingnya Komunikasi
Seperti disadur dari laman Matatelinga.com, Komunikasi berasal dari bahasa Latin “communicare” yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Raymond S. Ross dalam buku “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar” mendefinisikan komunikasi sebagai proses penyampaian pesan yang bertujuan untuk menyamakan persepsi antara komunikator dan komunikan.
Secara terminologi, Hovland, Janis, dan Kelley menyatakan bahwa komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus, biasanya dalam bentuk verbal, untuk mengubah perilaku orang lain. Menurut Laswell, komunikasi merupakan jawaban terhadap “who says what in which medium to whom with what effect” (siapa mengatakan apa dalam media apa kepada siapa dengan efek apa).
John B. Hoben menambahkan bahwa komunikasi harus berhasil dalam pertukaran verbal pikiran atau gagasan. Komunikasi adalah proses atau tindakan menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima melalui medium tertentu yang biasanya mengalami gangguan (noise). Komunikasi haruslah bersifat disengaja dan membawa perubahan.
Strategi Komunikasi Kejaksaan dalam Meningkatkan Kepercayaan Publik
Kejaksaan, di bawah kepemimpinan Jaksa Agung ST Burhanuddin, menekankan pentingnya pelayanan dan komunikasi kepada masyarakat. Pelayanan ini mencakup perbaikan di tingkat internal dan eksternal.
1. Komunikasi Internal dan Eksternal
Pelayanan internal melibatkan semua bidang di Kejaksaan yang harus saling mendukung dan menyediakan data serta informasi yang dibutuhkan. Respon terhadap surat, aksi demo, pertanyaan wartawan, LSM, dan masyarakat umum harus dikelola dengan baik.
Untuk eksternal, Kejaksaan perlu menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam membangun komunikasi dua arah. Penerangan hukum harus dilakukan di sekolah, pesantren, kampus, masyarakat, dan institusi lainnya. Hubungan baik dengan ormas, LSM, wartawan, akademisi, dan masyarakat umum juga sangat penting.
Setiap informasi yang keluar dari Kejaksaan harus akuntabel, dengan data pendukung yang lengkap dan akurat agar tidak menimbulkan pemahaman yang keliru.
2. Harmonisasi dan Loyalitas dalam Komunikasi
Harmonisasi antar bidang di Kejaksaan sangat penting untuk menyelaraskan data dan informasi. Loyalitas dalam memberikan informasi yang akuntabel dan tidak menimbulkan persepsi negatif juga sangat dibutuhkan.
Dengan perkembangan teknologi, seluruh jajaran Kejaksaan harus mampu beradaptasi dan mengadopsi teknologi terbaru untuk mendukung komunikasi yang handal. Kolaborasi yang baik di antara seluruh jajaran akan menghasilkan komunikasi yang berkualitas.
3. Sinergitas, Koordinasi, Adaptif, dan Inovatif
Kejaksaan sering menghadapi aksi demo atau pertanyaan dari wartawan dan LSM. Untuk itu, sinergitas dari seluruh jajaran sangat penting. Bidang Penerangan Hukum berperan sebagai corong Kejaksaan dalam memberikan jawaban atas pertanyaan.
Komunikasi yang efektif diperoleh melalui koordinasi, adaptasi, dan inovasi dalam memberikan jawaban. Kata-kata dan kalimat yang digunakan harus dipilih dengan bijak untuk menghindari konflik.
4. Publikasi Kinerja
Publikasi kinerja secara menyeluruh menjadi indikator penting dalam mengukur keberhasilan institusi dalam memberikan pelayanan terbaik. Ini bisa dilakukan melalui laporan informasi harian dan khusus, konferensi pers, produksi siaran pers, dan publikasi di media sosial serta website internal.
5. SDM yang Berintegritas
Terciptanya komunikasi yang baik membutuhkan SDM yang handal dan berintegritas. Pengayaan kompetensi melalui seminar atau diskusi sangat diperlukan. SDM berkualitas harus mampu berkomunikasi dengan baik dan membangun citra positif Kejaksaan.
Strategi komunikasi yang efektif sangat penting bagi Kejaksaan dalam meningkatkan kepercayaan publik. Dengan sinergitas, loyalitas, adaptasi teknologi, dan SDM yang berkualitas, Kejaksaan dapat mengomunikasikan kinerjanya dengan baik. Publikasi kinerja yang menyeluruh dan harmonisasi antar bidang akan menciptakan informasi yang akurat dan terpercaya.
Artikel ini ditulis oleh Yos Arnord Tarigan, SH, MH, Koordinator Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan ulas kembali oleh Batakpos.com.
Komentar