Headline Kesehatan
Beranda » Berita » Ujang Saepudin Meninggal Dunia gegara Tak Mampu Biayai Pengobatan

Ujang Saepudin Meninggal Dunia gegara Tak Mampu Biayai Pengobatan

Habib Fahmi (Berkopiah) dan Aneng Anggara (mertua Ujang) di kediamannya di tengah kebun pisang. (Foto: Syahdan Alamsyah)

Sukabumi-BP: Innalilahi wa innailaihi roji’un, telah berpulang ke rahmatullah Ujang Saepudin (46), warga Kampung Batusapi, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada pukul 18.30 WIB, Kamis (25/7/2024). Ujang, yang dikenal sebagai sosok warga miskin, menderita gagal ginjal dan sangat terdampak oleh pencabutan Universal Health Coverage (UHC) Non-Cut Off PBPU/BP BPJS oleh Pemda Kabupaten Sukabumi.

Kabar duka ini disampaikan oleh Habib Fahmi Assegaf, seorang tokoh masyarakat setempat. “Innalilahi wa innailaihi rojun telah meninggal dunia kang Ujang. Tadi siang bu RT-nya sempat datang mengabarkan kondisi Ujang yang memang harus mendapat penanganan medis lagi, tapi kebingungan mencari uang,” kata Habib Fahmi Assegaf kepada detikJabar, Kamis (25/7/2024).

Pencabutan UHC Non-Cut Off PBPU/BP BPJS: Dampak yang Terasa

Polda Sumut Ungkap 414 Kasus Narkoba Jelang Hari Bhayangkari-79

Pencabutan UHC Non-Cut Off PBPU/BP BPJS oleh Pemda Kabupaten Sukabumi membawa dampak besar bagi warga yang membutuhkan bantuan medis, khususnya bagi mereka yang berada dalam kategori miskin seperti Ujang Saepudin. Kebijakan ini membuat banyak warga yang seharusnya mendapatkan perawatan medis terpaksa mengurungkan niat mereka karena ketiadaan biaya.

Ujang Saepudin adalah salah satu korban kebijakan ini. Rencana pengobatan yang seharusnya dijalani terpaksa dibatalkan oleh keluarganya karena tidak memiliki cukup uang untuk membayar biaya medis. Situasi ini semakin memperparah kondisi kesehatan Ujang hingga akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya.

Ketidakberdayaan Keluarga

Keluarga Ujang mengalami kebingungan dan ketidakberdayaan dalam menghadapi situasi ini. Ketiadaan biaya membuat mereka harus mengurungkan niat untuk membawa Ujang ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang seharusnya. Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan dan akses terhadap layanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat miskin.

Polsek Patumbak Tembak Pelaku Pencurian Sepeda Motor

Reaksi Masyarakat Setempat

Kepergian Ujang Saepudin yang menyedihkan ini mengundang reaksi dari masyarakat setempat. Banyak yang merasa prihatin dan marah terhadap kebijakan pencabutan UHC Non-Cut Off PBPU/BP BPJS yang dinilai tidak berpihak pada rakyat kecil. Masyarakat berharap ada perhatian lebih dari pemerintah untuk memastikan bahwa semua warga, tanpa terkecuali, mendapatkan akses yang layak terhadap layanan kesehatan.

Pentingnya Akses Layanan Kesehatan yang Adil

Kasus Ujang Saepudin menyoroti pentingnya akses terhadap layanan kesehatan yang adil dan merata. Pemerintah perlu mempertimbangkan kembali kebijakan yang diambil agar tidak ada lagi warga yang kehilangan nyawa karena tidak mampu membayar biaya pengobatan. UHC seharusnya menjadi jaminan bagi semua lapisan masyarakat, terutama bagi mereka yang paling membutuhkan.

Kesimpulan

Kepergian Ujang Saepudin yang disebabkan oleh tidak adanya akses terhadap layanan kesehatan yang memadai adalah sebuah tragedi yang seharusnya tidak terjadi. Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih peduli dan memperjuangkan hak-hak kesehatan bagi seluruh warga, terutama mereka yang berada dalam kondisi ekonomi sulit.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *